Fasilitas Olahraga di Tuban Rusak Diterjang Ombak, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Banjir rob hingga gelombang tinggi yang terjadi di Pesisir Laut Utara Kabupaten Tuban sejak beberapa hari yang lalu, mengakibatkan sejumlah bangunan rusak. Salah satunya fasilitas olahraga yang berada di Desa/Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Hantaman ombak besar yang menerjang kawasan tersebut, membuat area yang biasa digunakan masyarakat untuk joging, lari, hingga bermain voli ini porak poranda dan pecah menjadi puing-puing material dan tidak bisa digunakan lagi. 

Menurut keterangan yang diperoleh blokTuban.com dari warga setempat, rusaknya lintasan tersebut terjadi beberapa hari yang lalu akibat dihantam oleh ombak besar. Akibat dari kejadian ini, diperkirakan kerugian materil hingga ratusan juta rupiah. 

“Iya memang rusak karena ombak besar hari Senin kemarin sekitar 5 sampai 6 meteran, kalau kerugiannya ya banyak mungkin sampai ratusan juta,” terang Yanto kepada blokTuban.com, Kamis (26/5/2022). 

Warga sekaligus pemilik warung di kawasan tersebut, menambahkan jika fasilitas olahraga ini baru saja diperbaiki. Menurutnya, setelah adanya kejadian itu akan dilakukan renovasi. Sekaligus akan dibangun tanggul penahan air disepanjang pantai agar hal serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari. 

Selain itu, lanjutnya selama kurang lebih 23 tahun tinggal di kawasan tersebut Yanto menuturkan jika peristiwa banjir rob yang terjadi merupakan banjir terparah yang pernah ia alami. 

“Pasti akan dilakukan renovasi tapi belum tahu kapan karena biayanya juga tidak sedikit, sekalian mau dibangun tanggul. Saya selama 23 tahun disini baru ini memang yang terparah, dikhawatirkan bisa merusak bunga yang disana, untung tidak sampai terjadi walaupun banjir juga,” katanya. 

Lebih lanjut, pria ramah itu juga berharap jika peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi agar tidak merusak fasilitas-fasilitas lain yang telah disediakan ataupun memperparah kerusakan yang sebelumnya. 

“Semoga saja tidak terjadi lagi, seharusnya kan memang sudah kemarau tapi memang nggak bisa diprediksi karena bumi sudah semakin tua,” imbuhnya. [Sav/Ali]