Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Berziarah ke makam sanak saudara yang telah meninggal dunia, merupakan tradisi masyarakat Kabupaten Tuban yang masih terjaga hingga sekarang.
Ziarah kubur ataupun nyekar, biasanya dilakukan setiap memasuki bulan ramadan, serta menjelang lebaran maupun saat lebaran. Ratusan hingga puluhan masyarakat memadati pemakaman-pemakaman yang ada di daerah itu hingga terkadang menyebabkan kemacetan.
Seperti halnya di Desa Compreng, Kecamatan Widang, setelah Salat Idul Fitri 1443 H/2022 M warga berbondong-bondong untuk melakukan ziarah kubur bersama di makam desa setempat. Kebiasaan tersebut sudah dilakukan masyarakat Compreng sejak dulu, bahkan tidak diketahui kapan tradisi tersebut dimulai.
Menurut salah satu warga Taji (70), bahwa kegiatan nyekar telah berlangsung sejak dulu dan merupakan sebuah kegiatan suka cita di hari kemenangan. Warga melakukannya dengan mengirim doa kepada keluarga yang telah berpulang ke Allah SWT.
"Dengan ziarah kubur juga sebagai pengingat bahwa manusia tidak akan abadi,” ucap Taji kepada blokTuban.com, Senin (2/5/2022).
Setelah melakukan ziarah kubur bersama satu desa, lanjut Taji warga Compreng kemudian melakukan halal bi halal ke saudara dan tetangga. Sebagaimana kebiasaan lebaran, warga satu sama lainnya saling meeminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan secara sengaja ataupun tidak.
Di lain sisi, momen lebaran juga dimanfaatkan sebagai kegiatan berkumpulnya keluarga terutama yang berada di perantauan untuk merayakan hari kemenangan bersama-sama. [Nur/Ali]