Penambahan Laporan Disabilitas di SIKDA Tuban Dapat Dukungan Kemenkes RI

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Penambahan laporan disabilitas pada Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) di Kabupaten Tuban mendapat dukungan dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. Hal tersebut diungkapkan dalam pertemuan membangun bersama kesepakatan dan pelaporan program indera Kabupaten Tuban Tahun 2022, dengan melibatkan perwakilan dari 33 Puskesmas di Kabupaten Tuban. 

Masing – masing Puskesmas mengirimkan dua perwakilannya dari Pemegang Program Indera dan Pengelola Data Base SIKDA. Pada kegiatan tersebut di hadiri pula oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang diwakili Lulut Purwanto Sekretaris Dinas Kesehatan, Marsudi selaku Project Manager Yayasan Paramitra Jawa Timur dan narasumber melibatkan Kementrian kesehatan RI.

Acara dilaksanakan di Gedung KOPRI Kabupaten Tuban dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Lulut Purwanto, Kamis (31/3). 

Dalam sambutannya Lulut menyampaikan kurangnya pendataan yang ada di layanan kesehatan. Masih ada yang belum bisa mengupdate basis data yang sudah ada dan belum bisa merawat aplikasi program Indera. 

Harapannya dengan diadakan agenda kegiatan yang melibatkan perwakilan dari 33 puskesmas di Kabupaten Tuban dapat dijadikan sarana berpendapat dari layanan Kesehatan (Puskesmas) ke PUSDATIN terutama pendataan Disabilitas di layanan kesehatan tingkat puskesmas”, kata Lulut.

Kegiatan tersebut juga melibatkan narasumber dari Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Kementerian Kesehatan RI, Putut Redianto secara online (Zoom). 

Pertemuan itu bertujuan untuk menyepakati pelaporan Kesehatan di Puskesmas dan monitoring serta evaluasi sistem informasi sebagai salah satu upaya penguatan Program Data Base GIFU (Gangguan Indera dan Fungsional) dan Disabilitas. 

"Alat pelaporan yang sudah berjalan salah satunya menggunakan aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan, meningkatkan ketersediaan dan kualitas data serta informasi manajemen Kesehatan melalui pemanfaatan teknologi informasi komunikasi," sambung Putut.

Penilain Putut bahwa, Dinkes Kabupaten Tuban sudah berhasil mengupayakan penambahan kategori Disabilitas pada aplikasi pelaporan yang sudah ada yaitu SIKDA yang akan di isikan di puskesmas agar pasien disabilitas terdeteksi.

Salah satu Programer Indera dari Puskesmas Gaji berpendapat bahwa di bagian pendaftaran kunjungan Puskesmas, pasien disabilitas banyak yang Lose.

"Perlu dilakukan diagnosa yang sudah paten dan terhubung langsung pada kategori disabilitas pada menu pelayanan. 

Dinas kesehatan yang diwakilkan Fatkhur Rohman menyampaikan bahwa kegiatan tersebut tidak selesai pada pertemuan ini, akan tetapi akan ada tindak lanjut lagi. 

"Bulan April tahun 2022, Dinas Kesehatan mengagendakan kunjungan ke Puskesmas untuk memonitoring dan evaluasi pengisian SIKDA sebagi bentuk tindak lanjut pertemuan ini," jelas Kasi P2P Fatkur Rohman.

Pada kesempatan yang sama, Marsudi selaku Project Manager menyampaikan adanya pertemuan itu diharapkan layanan kesehatan bisa mendata pasien yang berobat apakah disabilitas atau bukan baik itu untuk pasien baru maupun lama. 

"Kegiatan ini kami lakukan untuk mendorong dinas terkait dan puskesmas melakukan adanya pendataan pasien disabilitas di setiap layanan. Nantinya ada tindakan yang tepat dalam pelayanan dan menentukan kebijakan," tandasnya. [Ali]