Musim Hujan, Makam Asmoroqondi Tuban Ramai Dikunjungi Peziarah

Reporter : Nurul Khoiriyah

blokTuban.com – Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim Asmoroqondi yang terletak di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tetap ramai oleh para peziarah, Minggu (20/3).

Hujan sepanjang sore yang mengguyur wilayah Palang, tak mempengaruhi minat para peziarah untuk datang ke makam di tepi laut utara Jawa itu. 

Hal ini terbukti dari parkiran Makam Maulana Malik Ibrahim Asmoroqondi yang terlihat sangat penuh pada Minggu sore.

Parkiran utama, yang terletak di selatan Jalan Daendels tampak penuh sesak dengan bus-bus yang sedang parkir. Sedangkan untuk parkiran yang baru, yang berada di pinggir laut, hampir penuh nam untuk peziarah yang baru datang. 

Menurut Andi (35), salah satu juru parkir di parkiran Asmoroqondi jumlah bus semakin sore semakin banyak. Walaupun hujan, jumlah bus tetap banyak.

“Semakin sore semakin ramai, walau hujan-hujan begini jumlah bus mencapai 50 bus lebih dalam sehari ini,” ungkap Andi.

Andi juga mengungkapkan, jika hari Minggu menjadi waktu favorit bagi peziarah sehingga selalu ramai.

Salah satu peziarah asal Waru Sidoarjo, Suhermanto (44) juga mengungkapkan, tetap berziarah ke makam Asmoroqondi meskipun musim hujan. 

“Saya sudah sampai sini dari jam 4 sore tadi, dan semakin sore semakin ramai. Biasanya, saya kalau kesini dapat parkir di dalam, ini sampai parkir di sini,” ungkap Suhermanto.

Dia berencana kembali ke Sidoarjo, akan tetapi masih menunggu rombongannya yang terjebak hujan. 

Laporan Pemantauan Juru Pelihara dan Situs di Kabupaten Gresik, Lamongan dan Tuban dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud, bahwa Syekh Ibrahim Asmoro Qondi atau Syekh Ibrahim as-Samarqandi dikenal sebagai ayahanda Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel). 

Syekh Ibrahim Asmoro Qondi diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh kedua abad ke-14. Babad Tanah Jawi menyebut namanya dengan sebutan Makdum Ibrahim Asmoro atau Maulana Ibrahim Asmoro. 

Sebutan tersebut mengikuti pengucapan lidah Jawa dalam melafalkan as-Samarqandi, yang kemudian berubah menjadi Asmoro Qondi. Menurut Babad Cerbon, Syekh Ibrahim Asmoro Qondi adalah putera Syekh Karnen dan berasal dari negeri Tulen. 

Menurut urutan kronologi waktu, Syekh Ibrhim Asmoro Qondi diperkirakan datang ke Jawa pada sekitar tahun 1362 Saka/1440 Masehi, bersama dua orang putera dan seorang kemenakannya serta sejumlah kerabat, dengan tujuan menghadap Raja Majapahit yang menikahi adik isterinya, yaitu Dewi Darawati. 

Sebelum ke Jawa, rombongan Syekh Ibrahim Asmoro Qondi singgah dulu ke Palembang untuk memperkenalkan agama Islam kepada Adipati Palembang, Arya Damar (yang namanya diganti menjdi Ario Abdullah) dan keluarganya.

Syekh Ibrahim Asmoro Qondi beserta putera dan kemenakannya melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa. Rombongan mendarat di sebelah timur bandar Tuban, yang disebut Gesik (sekarang Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban). [Rul/Ali]