08:00 . Umat Muslim Dilarang Puasa pada Hari Tasyrik pada Idul Adha, Ini Tanggalnya   |   17:00 . Menilik Air Sumur Keramat Sunan Bejagung Lor, Dipercaya Bisa Sembuhkan Berbagai Jenis Penyakit?   |   16:00 . Cerpen: Suara-suara   |   15:00 . Pamit Pergi Mancing, Seorang Pemuda di Tuban Ditemukan Mengapung Tak Bernyawa   |   14:00 . Peringati Hari Lahir Pancasila, Lapas Tuban Gelar Upacara Bendara Berpakaian Adat   |   13:00 . Refleksi Hari Lahir Pancasila   |   12:00 . Lirik Lagu Ikan Dalam Kolam Versi Sholawat, Bila Ingin Melihat Nabi   |   11:00 . Temukan Pernak-pernik Khas Ziarah Makam Wali di Tuban   |   10:00 . Hari Penting Nasional dan Internasional Selama Juni 2023, Ada 4 Tanggal Merah   |   09:00 . Naik Lagi, Harga Emas Antam Awal Juni 2023 Dibandrol Rp1.060.000 Per Gram   |   08:00 . Perbedaan Umrah dan Haji dari Hukum hingga Kewajiban   |   07:00 . Pemerintah Lanjutkan Pengembangan Borobudur Sebagai Wisata Super Prioritas   |   21:00 . Kota Surabaya Berikan Penghargaan pada Mamuk Ismuntoro, Pegiat Literasi Visual   |   19:00 . Pejabat Struktural Lapas Kelas IIB Tuban Ikuti Penguatan Kinerja Sesuai Aturan Kemenkumham   |   18:00 . BMKG Tuban Prediksi Puncak Musim Kemarau Agustus 2023   |  
Fri, 02 June 2023
Jl. Sunan Muria no 28, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Email: bloktuban@gmail.com

Musim Hujan, Makam Asmoroqondi Tuban Ramai Dikunjungi Peziarah

bloktuban.com | Monday, 21 March 2022 09:00

Musim Hujan, Makam Asmoroqondi Tuban Ramai Dikunjungi Peziarah Parkiran bus di Makam Asmorowondi Tuban ramai. (Foto:Rul/blokTuban.com)

Reporter : Nurul Khoiriyah

blokTuban.com – Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim Asmoroqondi yang terletak di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tetap ramai oleh para peziarah, Minggu (20/3).

Hujan sepanjang sore yang mengguyur wilayah Palang, tak mempengaruhi minat para peziarah untuk datang ke makam di tepi laut utara Jawa itu. 

Hal ini terbukti dari parkiran Makam Maulana Malik Ibrahim Asmoroqondi yang terlihat sangat penuh pada Minggu sore.

Parkiran utama, yang terletak di selatan Jalan Daendels tampak penuh sesak dengan bus-bus yang sedang parkir. Sedangkan untuk parkiran yang baru, yang berada di pinggir laut, hampir penuh nam untuk peziarah yang baru datang. 

Menurut Andi (35), salah satu juru parkir di parkiran Asmoroqondi jumlah bus semakin sore semakin banyak. Walaupun hujan, jumlah bus tetap banyak.

“Semakin sore semakin ramai, walau hujan-hujan begini jumlah bus mencapai 50 bus lebih dalam sehari ini,” ungkap Andi.

Andi juga mengungkapkan, jika hari Minggu menjadi waktu favorit bagi peziarah sehingga selalu ramai.

Salah satu peziarah asal Waru Sidoarjo, Suhermanto (44) juga mengungkapkan, tetap berziarah ke makam Asmoroqondi meskipun musim hujan. 

“Saya sudah sampai sini dari jam 4 sore tadi, dan semakin sore semakin ramai. Biasanya, saya kalau kesini dapat parkir di dalam, ini sampai parkir di sini,” ungkap Suhermanto.

Dia berencana kembali ke Sidoarjo, akan tetapi masih menunggu rombongannya yang terjebak hujan. 

Laporan Pemantauan Juru Pelihara dan Situs di Kabupaten Gresik, Lamongan dan Tuban dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud, bahwa Syekh Ibrahim Asmoro Qondi atau Syekh Ibrahim as-Samarqandi dikenal sebagai ayahanda Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel). 

Syekh Ibrahim Asmoro Qondi diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh kedua abad ke-14. Babad Tanah Jawi menyebut namanya dengan sebutan Makdum Ibrahim Asmoro atau Maulana Ibrahim Asmoro. 

Sebutan tersebut mengikuti pengucapan lidah Jawa dalam melafalkan as-Samarqandi, yang kemudian berubah menjadi Asmoro Qondi. Menurut Babad Cerbon, Syekh Ibrahim Asmoro Qondi adalah putera Syekh Karnen dan berasal dari negeri Tulen. 

Menurut urutan kronologi waktu, Syekh Ibrhim Asmoro Qondi diperkirakan datang ke Jawa pada sekitar tahun 1362 Saka/1440 Masehi, bersama dua orang putera dan seorang kemenakannya serta sejumlah kerabat, dengan tujuan menghadap Raja Majapahit yang menikahi adik isterinya, yaitu Dewi Darawati. 

Sebelum ke Jawa, rombongan Syekh Ibrahim Asmoro Qondi singgah dulu ke Palembang untuk memperkenalkan agama Islam kepada Adipati Palembang, Arya Damar (yang namanya diganti menjdi Ario Abdullah) dan keluarganya.

Syekh Ibrahim Asmoro Qondi beserta putera dan kemenakannya melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa. Rombongan mendarat di sebelah timur bandar Tuban, yang disebut Gesik (sekarang Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban). [Rul/Ali]

Tag : Makam Asmoroqondi Tuban, Jejak Wali di Tuban, ramai Peziarah, Musim Hujan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokTuban TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Thursday, 01 June 2023 13:00

    Refleksi Hari Lahir Pancasila

    Refleksi Hari Lahir Pancasila Setiap tahun pada tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia merayakan Hari Kelahiran Pancasila. Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk identitas dan karakteristik bangsa ini....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat