Reporter: Nurul Khoiriyah
blokTuban.com – Design yang selama ini sudah ada di batik tenun Gedog, atau pun batik tulis katun ternyata tidak bisa sembarangan digambar ulang di media lain. Seperti contoh, di tembok, pot bunga, atau di jalan-jalan.
Semua design batik pasti memiliki makna tersendiri dari setiap garis gambarnya. Itulah mengapa, design batik tak boleh sembarangan di gambar ulang di media lain. Apalagi medianya tidak ada sangkut pautnya dengan batik, seperti di pot bunga misalnya.
Joko Wahana, selaku pemerhati seni dan budaya sekaligus Ketua Dewan Kesenian Tuban, mengatakan memang bagus mendesain batik di media lain, namun hal tersebut kembali pada fungsi design batik itu sendiri.
"Yang mana, tak semua hal bisa dibatik," kata Joko Wahono pada acara Tuban Digital Forum Episode 3 kolaborasi blokTuban.com dan Rumah Persinggahan dengan tema Pekan Seni Rumah Persinggahan: Batik Tuban dan Potensinya, Sabtu (19/3/2022).
DItambahkan Joko, bahwa setiap design mempunyai pemaknaan tersendiri dari pembuat awalnya. Tidak sembarangan dalam mengambil dari desain kemudian dituangkan di bangunan, pot atau lainnya. Dikhawatirkan, makna dari design tersebut dan media tempatnya tak sesuai, dan menimbulkan kesalahpahaman.
“Jangan-jangan itu sebetulnya menjadi design yang penempatannya tidak seperti kaya gitu,” lanjutnya.
Maka dari itu, sebenarnya diperlukan juga kajian dari fungsi design untuk masyarakat agar tak sembarangan memakai design batik. [Rul/Ali]