Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Pada era modern saat ini, banyak bermunculan barang dengan model-model hits kekinian yang digandrungi oleh anak muda, termasuk alas kaki berjenis sendal. Meskipun produk ini sudah lama berada di pasaran, namun semakin hari semakin banyak model yang dikeluarkan.
Bahkan bisa dibilang jika perbedaan sendal masa kini dengan dahulu sangatlah mencolok. Sebab saat ini model-model yang dikeluarkan lebih trendi, kasual serta lebih menonjolkan sisi fashion sehingga pemakai lebih percaya diri untuk berjalan.
Salah satu sendal brand lokal yang berada di Kabupaten Tuban ialah brand kelana yang diciptakan oleh Salsa, perempuan asal Desa Sumurgung Kecamatan Tuban yang mengawali usahanya tersebut sejak awal tahun 2021 lalu.
“Saya mulai memulai usaha Sendal Kelana ini sejak tiga maret tahun kemarin, jadi sudah ada satu tahunan,” ungkapnya kepada blokTuban.com.
Hal ini bermula dari kecintaannya di dunia fashion, sehingga ia ingin menciptakan brand fashion sendiri dengan model sendal braided. Model ini sendiri dipilihnya lantaran pada tahu lalu model itulah yang lagi ngetren dikalangan masayarakat, sehingga Salsa memutuskan untuk memproduksinya.
“Awalnya pengen usaha hijab atau tekstil tapi masih ragu juga kendala penjahitnya belum ada kenalan. Akhirnya cari-cari produsen pabrik sendal yang terima orderan jumlah lusinan. Setelah ketemu dan sudah dapat refrensi model saya ciptakan langsung,” ungkapnya.
Meskipun sudah banyak dipasaran, lanjutnya jika desain dari produknya tersebut dibuatnya sendiri sehingga berbeda dengan desain sendal diluaran sana. Menariknya, bahan yang digunakan juga bukan sembarangan.
Pasalnya perempuan ramah ini mengaku jika menggunakan bahan Santroni untuk produknya yang mana bahan ini memeliki beberapa keunggulan. Seperti lebih tebal dan juga tahan air sehingga tidak membuat sendal cepat rusak apabila dipakai secara terus menerus.
Selain itu, cara perawatannya pun sangatlah mudah cukup disimpah didalam ruangan yang tertutup saja. Harga yang diabndrol untuk produk ini juga masih sangat terjangkau, yaitu Rp150 ribu per pasangnya.
“Sekarang lagi promo beli dua Cuma Rp195 ribu saja, spesialnya lagi karena ini limited edition terus juga packagingnya box nya kokoh,” jelasnya.
Selama satu tahun menjalani usaha tersebut, perempuan ramah itu mengaku jika kesulitan yang ia alami yaitu dalam membranding produknya. Sebab sangat banyak kompetitornya. Lebih lanjut, meskipun produk ini masih tergolong baru namun penjualannya sudah sampai luar pulau jawa seperti Kalimantan Timur.
Untuk bisa mencapai market yang luas, perempuan berhijab ini memanfaatkan dunia digital atau kecanggihan teknologi masa kini dengan memasrkannya melalui sosial media, seperti Instagram, Whatsaap, dan juga marketplace. [sav/ono]