Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Sampah merupakan salah satu hal paling mudah di temui diberbagai daerah, terlebih pada daerah atau wilayah yang memiliki banyak tempat pariwisata. Hal tersebut terjadi lantaran banyaknya pengunjung yang datang dan menikmati sejumlah makanan atau minuman di tempat tersebut, sehingga menimbulkan sampah baru setiap harinya.
Kejadian tersebut banyak terjadi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tuban. Tumpukan berbagai sampah bekas makanan dan minuman, juga dapat dijumpai di beberapa pantai, salah satunya di Pantai Kelapa yang berada di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, yang setiap harinya selalu dipenuhi oleh pengunjung.
Menanggapi hal tersebut, pengelola Pantai Kelapa berkeinginan untuk mengolah tumpukan sampah agar menjadi barang yang berguna dan bernilai jual. Menurut Muhasan, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Kelapa, jika ada beberapa jenis sampah yang biasa menumpuk di pantai yang ramah dengan anak tersebut.
"Sampah disini bermacam-macam ada yang organik dan non organik," terangnya kepada blokTuban.com saat dikonfirmasi pada Jumat (4/3/2022).
Adapun jenis sampah-sampah itu adalah batok kelapa yang jika diolah bisa menjadi kokopit serta sampah plastik yang bisa dijadikan biji plastik ataupun lainnya yang memiliki nilai jual. Sedangkan untuk sampah organiknya juga diharapkan bisa menjadi pupuk.
Kendati sudah memiliki ide untuk mengelola berbagai sampah itu, namun dirasa masih belum bisa dilakukan oleh pengelola Pantai Kelapa lantaran belum memiliki market yang tepat untuk penjualan. Muhasan berharap agar pemerintah mau memberikan pembinaan terkait hal itu.
"Artinya dari sini batok kelapanya banyak, seandainya bisa dijadikan kokopit itu pasarnya di mana paling tidak kami dikasihkan pintunya untuk pasar itu. Terus untuk plastik-plastik itu bisa dijadikan biji plastik yang intinya bisa dijual. Terus sisi organiknya bisa menjadi pupuk, jadi banyak hal yang bisa dibuat dari sampah itu, hanya kita butuh pasarnya," jelasnya dengan ramah.
Tidak hanya memberikan nilai jual pada sampah tersebut saja. Namun pengelolaan itu juga bisa menambah atau meningkatkan ekonomi masyarakat, pasalnya dalam hal ini akan membutuhkan tenaga untuk mengolahnya dan yang dipekerjakan nantinya adalah masyarakat setempat.
Selain itu, adanya pengelolaan sampah-sampah ini juga dapat dijadikan sebagai edukasi untuk masyarakat atau pengunjung tentang bagaimana mengolah sampah yang baik dan benar agar bisa menjadi lebih manfaat, yang artinya tidak hanya menjadi barang yang menjijikkan saja.
"Maksud saya kalau itu bisa segera dikelola dengan baik, secara otomatis itu bisa dijadikan edukasi. Selanjutnya, karena ada wisata dan ada edukasi terkait pengelolaan sampah dan gol nya memang dipenanganan sesuatu yang tidak bermanfaat menjadi manfaat itu kan luar biasanya," tuturnya.
Mengingat saat ini pengelolaan sampah tersebut masih belum bisa terlaksana, maka seluruh sampah yang menumpuk itu selama ini hanya diangkut ke tempat pembuangan sampah saja. [Sav/Ali]