Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Memiliki hobi belanja memang salah satu kebiasaan buruk bagi perempuan. Karena saat belanja, banyak uang yang terbuang sia-sia hanya untuk membeli barang yang tidak terlalu penting.
Akan tetapi, dari hobi belanja tersebut justru banyak orang yang terinspirasi dan membuka suatu usaha yang bernilai ekonomis. Salah satu pelaku usaha yang berawal dari hobi belanja ialah Laras Setyaningrum.
Siapa sangka, dari hobinya yang suka berbelanja tas kini ia bisa menciptakan brand lokal yang kualitasnya juga tak kalah super dari tas-tas bermerk lainnya. Perempuan yang mengawali usahanya sejak tahun 2017 lalu, kini sudah menghasilkan ratusan tas dengan berbagai macam variasi.
"Soalnya dulu saya sering beli di online, tapi suami bilang kalau bisa cari hobi yang menghasilkan. Jadi tambah senang, soalnya dikerjakan dengan senang dan menghasilkan," terangnya kepada blokTuban.com, Jumat (4/3/2022)
Selain dilatar belakangi karena hobi belanja online, usaha tas yang telah dirintis Laras tersebut juga diawali karena ia ingin mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Dengan waktu yang dimilikinya itu, wanita berhijab tersebut mulai berlatih dengan melihat tutorial membuat tissu gantung di website, dan dilanjut mengikuti kursus membuat tas di rumah temannya. Yang akhirnya membuat Laras kini memproduksi tas dengan brand nya sendiri.
“Sebenarnya saya juga ingin mengisi waktu luang saja dengan kegiatan yang bermanfaat. Pertama saya latihan sendiri lihat di web tutorial buat tissu gantung terus ikut kursus buat tas di rumah teman,” ujarnya.
Hingga saat ini produk yang diberi nama Laras Handmade tersebut sudah menghasilkan berbagai model dan corak yang unik mulai dari dompet angpau, sling bag, tas bekal, totebag, ransel dan lain sebagainya.
Harga yang dibandrol untuk produk buatan ibu dari dua anak ini juga tidak menguras kantong, dengan harga Rp100 ribu hingga Rp250 ribu saja, kalian sudah bisa membawa pulang tas-tas kece tersebut.
“Ada yang kurang dari Rp100 ribu juga, tapi rata-rata yang sering saya buat itu sekitar Ro125 ribu sampai Rp200 ribuan, tergantung bahan dari tasnya,: ucapnya.
Saat ini, perempuan yang bertempat tinggal di Jl Karang Indah Permai, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban itu, biasa memasarkan hasil produksinya melalui Facebook, Instagram dan juga Whatsaap.
Untuk bisa menghasilkan satu buah tas, Laras mengaku membutuhkan waktu sehari, lantaran belum memiliki karyawan. Lebih lanjut, Laras mengaku untuk bisa bersaing dengan produk tas buatan konveksi, maka ia selalu berusaha agar produk yang dihasilkannya itu tidak sama dengan cara membedakan motif dari setiap tas.
“Saya ingin dan berusaha agar motif tas saya itu nggak sama, atau paling tidak cuma dua sampai tiga yang sama. Tapi kalau motif sama saya usahakan model beda, karena saya pribadi juga nggak suka kalau banyak yang kembar,” terangnya.
Dengan begitu, untuk kedepannya ia ingin memiliki tempat khusus menjahit agar nantinya jika ada orang yang berkeinginan belajar menjahit bersamanya bisa lebih mudah, mengingat saat ini ia juga sering mengajari teman-temannya untuk membuat tas.[Sav/Ali]