Reporter: Dina Zahrotul Aisyi
blokTuban.com- Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng telah ditetapkan per 1 Februari 2022 lalu. Dengan rincian, HET minyak goreng kemasan premium Rp 14.000, HET minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500, dan HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter.
Kendati demikian, di salah satu pasar tradisional Tuban harga jual minyak goreng curah sampai dengan saat ini (17/2/2022) masih di kisaran angka Rp 20.000 per liter. Selain itu, harga minyak goreng kemasan juga belum mengikuti kebijakan satu harga.
Salah satu pedagang sembako, Erna mengatakan bahwa harga beli minyak goreng masih bermacam-macam di kisaran angka Rp 17.000-Rp 20.000 per liternya. Selain itu, ia juga mengeluhkan bahwasanya dengan harga yang didapatkan tersebut, penjual juga masih kesulitan untuk mendapatkan supplai minyak goreng.
“Kulakannya masih mahal, harganya masih semrawut sekarang. Ini antre curah aja setengah hari cuma dapat lima kilo, rebutan,” ungkapnya.
Meskipun harga di pasar masih lebih mahal dibandingkan supermarket yang telah mengikuti kebijakan minyak goreng satu harga, perempuan asal Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang tersebut mengaku pembeli minyak goreng masih banyak.
“Pembeli sekarang pokoknya ada barangnya, meskipun lebih mahal sedikit. Tapi ya mesti masih banyak yang tanya ada apa nggak yang 14 ribu,” jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa yang terpenting saat ini penjual dan pembeli sama-sama nyaman karena sama butuhnya. “Harus saling mengerti saja sekarang, yang beli butuh minyak goreng yang jualan juga pastinya butuh untung,” ujarnya.
Perempuan yang sudah berjualan di Pasar Besar Tuban sejak tahun 1987 tersebut mengatakan bahwa kelangkaan minyak goreng sudah terjadi lebih dari seminggu.
Awalnya stok minyak goreng di pasar penuh, namun begitu ada kebijakan minyak goreng satu harga di retail-retail modern kini menjadi langka karena pedagang akan rugi jika mengikuti harga jual tersebut. [Din/Ali]