Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Tanaman padi dan tambak di lahan seluas 50 hektar di Dusun Geger, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban digenangi banjir sejak tiga hari yang lalu, disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sejak beberapa waktu trakhir ini.
Akibatnya sejumlah petani di desa tersebut terancam gagal panen, terlebih saat ini usia padi sudah menuju masa panen. Zainal Arifin, selaku Kepala Dusun Geger mengatakan adanya banjir ini mengakibatkan para petani mengalami kerugian hingga milyaran rupiah.
“Luas tambak yang terendam 20 hektar, kalau pertanian padi 30 hektar. Kalau untuk tanaman padi satu hektarnya biaya satu hektar Rp10 juta, kalau tambak lebih dari itu sekitar Rp12 juta lebih,” terangnya saat dikonfirmasi blokTuban.com pada Sabtu (12/2/2022).
Akan tetapi, ia menambahkan jika masa tanam padi sudah mendekati masa panen maka nilai kerugian juga akan bertambah, yaitu Rp15 juta hingga Rp20 juta per hektar sawah.
Jika banjir sudah merendam persawahan warga, biasanya ketinggian air disawah bisa mencapai 3 meter, hal tersebut dikatakan oleh Abdur Rohim salah satu warga Magersari, hal ini tentu menjadi keresahan tersediri bagi masyarakat yang terdampak.
“Tapi kalau jalannya terendam banjir paling parah biasanya ketinggian sampai 1 meteran,” ujarnya.
Banjir yang menggenangi Desa Magersari ini bukanlah kali pertama yang dialami. Pasalnya, hampir setiap tahun di musim hujan desa tersebut selalu mendapatkan jatah untuk merasakan banjir.
Bahkan dikatakan pria ramah itu jika intensitas hujan masih terus tinggi, banjir akan menggenangi desa itu hingga berminggu-minggu. Oleh karenanya, ia berharap agar pemerintah segera menindak lanjuti keresahan warga Desa Magersari dengan menangani permasalahan banjir tersebut secepatnya.
“Kalau hujannya masih terus berlanjut ya bisa sampai berminggu-minggu. Semoga saja banjirnya ini bisa segera surutlah,” tutupnya. [sav/sas]
Banjir di Geger Genangi 50 Hektar Sawah dan Tambak Warga, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
5 Comments
1.230x view