Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Banjir yang terjadi di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Tuban, dimanfaatkan oleh warga untuk berbagai momen tertentu, seperti halnya di Dusun Geger, Desa Magersari, Kecamatan Plumpang.
Adanya banjir yang merendam sawah dan mengakibatkan sungai di sekitar meluap, kemudian dimanfaatkan oleh para warga untuk berlomba-lomba mencari ikan dengan menggunakan jala, Sabtu, (12/2/2022)/
Abdur Rohim salah satu warga Magersari, mengatakan jika setiap kali banjir datang ia memanfaatkannya untuk mencari ikan di kali yang ada di sekitar persawahan. Sebab, ketika air meluap ikan-ikan juga ikut lepas.
“Kalau banjir sering mencari ikan, tapi resikonya tanggul yang sana jebol untuk petani kan sekarang musimnya tanam melon,” jelasnya kepada blokTuban.com
Biasanya, ikan-ikan yang banyak didapatkan oleh para warga saat memancing ialah Ikan Tombro dan Ikan Wader. Selain untuk dikonsumsi sendiri, biasanya ikan-ikan hasil tangkapannya tersebut juga dijual kepada masyarakat yang berminat.
"Tadi mulai jam 09.00 WIB, habis ini pulang. Paling banyak jala dapat ikannya setengah karungan,” tandasnya.
Selain menggunakan jala, ada juga masyarakat yang menggunakan pancing. Tidak hanya warga Dusun Geger saja, namun ada banyak masyarakat yang berasal dari luar desa seperti Desa Klotok, Desa Kebomlati hingga Bojonegoro.
Seperti halnya Rouf, warga Desa Klotok yanga turut serta menjala ikan bersama masyarakat lain dengan sesekali melempar candaan untuk menghilangkan rasa jenuh. Pria ramah itu berpendapat, jika banjir ini bisa diatasi jika pemerintah melarang masyarakat sekitar Waduk Jabung menggunakan waduk tersebut sebagai tambak.
Sebab, jika Waduk Jabung digunakan sebagai tambak atau sawah, maka waduk tidak bisa menampung debit air yang datang secara optimal.
“Satu dua orang yang diuntungkan, tiga kecamatan yang dirugikan Widang, Plumpang, Rengel dan itu sudah terbukti karena tidak bisa dipungkiri air ini asalnya dari Rengel,” katanya [Sav/Ali]