Perempuan Tuban Ini Kembangkan Bisnis Jamu Kemasan, Harganya Ramah di Kantong

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Pandemi Covid-19 memang berdampak cukup signifikan terhadap ekonomi masyarakat baik secara nasional ataupun global. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan oleh masyarakat untuk bisa bertahan dan terus meningkatkan ekonomi dimasa pandemi. 

Salah satu upaya yang banyak dilakukan oleh masyarakat yaitu mendirikan suatu usaha. Di Kabupaten Tuban sendiri, banyak masyarakat yang membuka usaha dengan melakukan trobosan baru. Salah satunya ialah Istiqomah, perempuan asal Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding yang berinovasi membuat jamu bubuk instan pada awal tahun 2021 lalu. 

Produk jamu instan milik Istiqomah merupakan jamu yang terbuat dari bahan-bahan alami yang dihaluskan dan disangrai. Sampai menjadi butiran-butiran halus dan siap untuk dikonsumsi. 

“Saya mulai berinovasi ke jamu instan ini sejak tahun 2021,” ujarnya kepada blokTuban.com, Rabu (9/2/2022) saat ditemui dirumah produksinya.  

Sebelum merambah ke jamu instan, diakuinya terlebih dahulu terjun ke dunia jamu dengan membuat jamu godok siap minum yang dikemas secara modern di tahun 2019 dan masih dijajakannya hingga saat ini.

Jamu instan yang kini diproduksi oleh ibu dari dua anak ini ada berbagai varian yaitu ekstrak jahe merah, ramuan cinta serta detox rahim (dera) yang memiliki berbagai manfaat untuk wanita. Seperti mengatasi haid yang tidak teratur, nyeri haid dan juga baik digunakan untuk promil (program kehamilan).

Inovasi tersebut, dikatakan perempuan alumni Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) ini bermula ketika banyaknya konsumen dari luar daerah yang tertarik ingin mencicipi jamu buatannya, sehingga diberi masukan untuk membuat jamu dalam kemasan serbuk. 

“Jadi teman-temanku yang jauh itu pengen merasakan jamu saya, dan disuruh buat dalam bentuk serbuk. Kebetulan dikelas pelatihan saya diajarkan cara membuat minuman serbuk, rempah seperti itu,” jelasnya. 

Dalam proses pembuatan jamu instan tersebut rupanya tidaklah mudah. Dalam pembuatannya membutuhkan waktu satu jam untuk proses pengadukan, hingga menjadi serbuk. Selain itu, memiliki potensi besar untuk gagal ketika sedikit saja melakukan kesalahan. 

Untuk bisa menikmati berbagai variasi jamu instan buatan Istiqomah ini, pelanggan tidak perlu merogoh kantong cukup dalam. Harga yang ditawarkan sangatlah ramah kantong mulai dari Rp40 ribu hingga Rp65 ribu saja per kemasan dan bisa bertahan sampai 10 bulan lamanya.

“Kalau untuk detox nya Rp45 ribu isi 20 kantong, jahe merahnya harga Rp40 ribu per 250 gram, kalau untuk ramuan cinta nya saya buat seperti teh juga harganya Rp65 ribu isi 20 kantong,” terangnya.  

Selain memiliki banyak manfaat, jamu instan yang diberi nama Maisha Official ini juga sudah terbukti aman, karena sudah terdaftar PIRT. Dengan begitu, perempuan berhijab ini berkeinginan, untuk kedepannya bisa membuka depot jamu dan saat ini fokus pada tiga produk inovasi yang telah dibuatnya tersebut. [Sav/Ali]