Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Sekam padi hasil dari penggilingan tidak bisa dikonsumsi. Biasanya, sekam padi akan melimpah pada saat musim panen tiba dan sering dianggap limbah oleh masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, sebagian masyarakat sudah memanfaatkan sekam padi sebagai media tanam berupa arang sekam. Salah satu daerah di Kabupaten Tuban, yang turut mengolah arang sekam ialah Desa Trutup, Kecamatan Plumpang.
Slamet Widodo, Kepala Desa Trutup mengatakan, jika arang sekam bisa digunakan sebagai media tanam karena memiliki berbagai manfaat, Selasa (8/2/2022)
“Manfaat dari arang sekam sendiri untuk menyimpan kadar air, mangkanya sekam buatan warga ini tidak halus dan itu keunggulannya. Jadi kulit dari padi masih tetap berbentuk cuma warnanya saja yang menjadi hitam,” tuturnya kepada blokTuban.com
Ia melanjutkan, ada sebagian tanaman yang tidak bisa tumbuh dalam tanah yang mengandung banyak air. Oleh karena itu, biasanya masyarakat mensiasatinya dengan menggunakan media tanam arang sekam tersebut. Penggunaan arang sekam sebagai media tanam, juga dapat menyuburkan tanah yang kurang nutrisi.
Sementara itu, dikutip dari laman cybex.pertanian manfaat arang sekam lainnya ialah menjaga kondisi tanah agar tetap gembur serta mengatur PH tanah pada kondisi tertentu. Arang sekam, juga dapat meningkatkan produksi pada tanaman, mempertahankan kelembapan, dan juga sebagai absorban untuk menekan jumlah mikroba paten.
Pada umumnya, arang sekam yang diproduksi oleh warga Desa Trutup sejak dua tahun yang lalu itu, dipasarkan dengan harga yang sangat murah. Kisaran harga lima ribu hingga enam ribu rupiah per kemasannya.
Hingga saat ini, dikatakan oleh pria berusia 36 tahun tersebut jika sudah banyak tawaran kerjasama untuk produknya. “Ada banyak sekali yang menawarkan kerjasama, di Bojonegoro, di Tuban pun juga ada. Terkait dengan kita dari pihak kelompok disuruh menyuplai untuk pembuatan taman,” ujarnya pria ramah itu. [Sav/Ali]