Reporter: Dina Zahrotul Aisyi
blokTuban.com- Di Kabupaten Tuban ada berbagai macam kuliner yang bisa dinikmati. Salah satu kuliner unik di Tuban adalah belalang goreng.
Hewan yang biasa hidup di alam terbuka dengan kawasan banyak rumput tersebut banyak ditemukan saat musim hujan tersebut ternyata bisa dikonsumsi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan karena kandungan proteinnya yang tinggi.
Dilansir dari halodoc, kandungan protein yang tinggi pada belalang memiliki beberapa khasiat jika dikonsumsi antara lain, dapat menurunkan kolesterol, meremajakan kulit, merawat kesehatan tulang dan gigi, dan mencerdaskan otak.
Sofiyatul, salah satu penjual belalang goreng asal Desa Gendrukboro, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban yang telah berjualan selama kurang lebih 4 tahun. Berawal dari coba-coba, ternyata banyak yang ketagihan dengan belalang goreng buatanya sehingga bisnis tersebut terus berlanjut sampai saat ini.
“Rasanya gurih dan renyah, kalau saya bumbunya itu lebih ke pedas dan gurih. Bagi pecintanya memang unik katanya rasanya,” terangnya.
Ia biasa menjual belalang gorengnya permika, per kotak, atau perbotol. Selain itu juga menjual belalang mentah bagi pedagang-pedagang yang ingin mengolah belalangnya sendiri.
Harga belalang mentah jika tidak musim bisa mencapai Rp100-Rp150 ribu karena mengambil belalang dari Purwodadi, namun jika sedang musim harga belalang mentah per botol Rp30.000-Rp50.000.
“Kalau yang harga matang, per mikanya Rp7.000-Rp10.000. Per kotak Rp50.000, kalau per botol yang sudah mateng dan bumbu harganya Rp100-130ribu,” ujarnya.
Pembeli belalang goreng miliknya paling jauh sampai Surabaya, sedangkan pembeli dari daerah Tuban paling banyak dari Kecamatan Rengel dan Grabagan.
Perempuan 23 tahun tersebut biasa menjual belalang goreng melalui facebook dan whatsappnya. Pesanan dalam setiap bulan juga tidak menentu, namun biasanya sudah ada langganan.
“Biasanya yang banyak beli itu ya warung-warung sama pecinta belalang. Alhamdulillah banyak yang suka,” terangnya.
Proses pembuatan belalang goreng dilakukan sendiri olehnya. Belalang-belalng tersebut dibersihkan kotorannya dan dibuang sayapnya kemudian baru diolah.
“Kadang ada yang nggak suka sama kakinya jadi minta dibuang juga, tergantung yang pesan,” jelasnya. [din/ono]