Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Untuk memetakan kerawanan tanggul, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban merencanakan susur Sungai Bengawan Solo di bulan Januari 2022. Kegiatan cek tanggul dimulai dari Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang hingga Widang sepanjang 79,74 Kilometer (Km) melalui jalur darat dan air.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban, Darmaji mengatakan titik awal susur sungai sesuai rencana dari Desa Menilo, Soko dan berakhir di Desa Simorejo, Widang. Kegiatan tersebut dalam rangka pemetaan dini terhadap kondisi kerawanan tanggul sungai terpanjang di Pulau Jawa.
"Range Plan Identification Susur Sungai Bengawan Solo 79.74 Km," ujar Darmaji kepada blokTuban.com, Jumat (14/1/2022).
Sebagaimana diketahui, susur Sungai Bengawan Solo menjadi agenda rutin tahunan di Kabupaten Tuban. Peta atau zona rawan banjir itu ada tiga, yaitu di Desa Tambakrejo, Kanorejo, Ngadirejo. Apabila ketiga desa tersebut sudah menerima luberan air Bengawan, maka dipastikan juga akan berdampak pada dua desa lainnya yakni Karangtinoto dan Bulurejo.
Data yang dihimpun dari BPBD pada 8 Januari 2019 lalu juga telah dilaksanakan kegiatan susur sungai dengan jarak tempuh kurang lebih lebih 43, 9 Km. Untuk jarak tersebut ditemui sekitar 24 titik sleeding yang bisa longsor apabila Tinggi Muka Air (TMA) mengalami kenaikan. Temuan tersebut kemudian dikoordinasi BPBD dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Salah satu titik tanggul yang rawan terjadi ambles ada di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang. Penurunan tanah tanggul penahan banjir tersebut, pertama kali terjadi di musim kemarau 2019. Turunnya tanah tanggul terjadi pada saat kondisi air Bengawan Solo terjadi penurunan debit air. [ali/ono]