Kemenko Sebut Pertanian Sebagai Pilar Perekonomian dan Penguat Ekonomi Umat

 

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Menteri Koordinator Perekonomiaan, Airlangga mengatakan, saat ini pemerintah terus mendorong, perlindungan lahan pertanian melalui berbagai kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan wilayah yang dibatasi untuk dikonversi. Termasuk lahan-lahan pertanian yang subur. 

Hal ini disampaikan pada pada Kegiatan Halaqah Nasional dan Bedah Pemikiran, KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang bertajuk “Petani adalah Penolong Negeri” yang diselenggearakan oleh perkumpulan petani dan peternak lampung secara daring.

"Peningkatan kualitas petani menjadi kunci keberlanjutan pembangunan pertanian kita ke depan. Khususnya untuk penumbuh petani-petani muda yang produktif, dengan dukungan pelatiha serta teknologi produksi di bidang pertanian,” ucap Menko Airlangga Hartanto sebagaimana dikutip blokTuban.com pada Selasa (21/12/2021), di Laman Resmi Kemenko. 

Berdasarkan survei pertanian atas Sensus 2018 yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), potret petani yang ada di Indonesia didominasi oleh masyarakat yang berusia lebih dari 55 tahun yaitu 37,5 persen. Sedangkan petani generasi milenial yang berusia kurang dari 35 tahun hanya 11,6 persen saja.

Oleh karena itu, Menko menuturkan, saat ini pemerintah telah membuat kebijakan atau stimulus, agar petani generasi milenial dapat terjun ke dunia pertanian sebagai pekerjaan yang menjanjikan sehingga dapat membawa kesejahteraan bersama. 

Hal tersebut sejalan dengan pemikiran KH. Muhammad Hasyim Asy’ari yang ditunjukkan melalui salah satu karya tulisnya yang berjudul “Keoetamaan Bertjotjok Tanam dan Bertanu: Andjoeran Memperbanyak Hasil Boemi dan Menjoeboerkan Tanah, Andjoeran Mengoesahakan Tanah, dan Menegakkan Keadilan. 

Hasil karya tulis tersebut sebagai bentuk perhatian dan keperdulian KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, kepada para petani yang juga ditunjukkan dengan menjadikannya, sebagai salah satu persoalan umat yang dibahas dengan tujuan untuk melindungi para petani.

“Pemikiran Bapak KH. Muhammad Hasyim Asy’ari sangat inspiratif, Inovatif dan masih berlaku hingga saat ini, dan penuh makna untuk dapat lebih jauh kita dalami tentang, makna filosofis pentingnya petani, pertanian, lahan, dan juga kesejahteraan petani,” ujarnya.

Sesuai dengan pemikiran tersebut maka pemerintah akan terus untuk menjamin penyediaan serta akses pangan bagi masyarakat, dengan tetap memperhatikan kesejahteraan para petani. 

Hal itu dapat terwujud dengan tetap menjaga ekosistem pangan serta pertanian dari hulu ke hilir. “Pemerintah menguatkan pertanian sebagai pilar perekonomian, ekonomi yang tangguh juga akan menguatkan ekonomi umat,” katanya. [sav/lis]