Belum Ada Jembatan Darurat, Warga Keluhkan Proyek Pelebaran Jembatan Bajingan

Reporter : M. Anang Febri

blokTuban.com - Masyarakat sekitar Desa Mergosari, Kecamatan Singgahan mengeluhkan renovasi pelebaran jembatan bajingan yang merupakan akses menuju Desa Tanggir dan Desa Mulyoagung.

Proyek jembatan bersumber dana alokasi khusus (DAK) yang dikerjakan  oleh CV. Bagus Mardi Kuncoro berupa pelebaran jembatan. Sejak Senin (22/11/2021) lalu  ditutup total dari pengguna kendaraan bermotor. Itu disebabkan oleh longsoran tanah yang menggerogoti badan jalan jembatan, sehingga berbahaya jika dilintasi oleh warga.

Kepala Desa Mergosari, Toha, mengatakan dari  awal pengerjaan proyek jembatan, kendaraan roda dua masih bisa lewat. Namun setelah sekitar seminggu lebih, ada longsor muncul. Entah akibat kontruksi proyek ataupun faktor alam dengan keadaan musim hujan yang tinggi sekarang ini.

Dampaknya, sejumlah pengguna jalan dari arah Mergosari yang ingin menuju wilayah Tanggir dan Mulyoagung tak bisa lewat. Warga harus jalan memutar dan lebih jauh karena belum adanya jembatan darurat.

"Ini sedang kami proses jembatan darurat dengan swadaya masyarakat. Karena dari pemborong tidak menyediakan hal itu," ujar Toha saat dijumpai blokTuban.com di area proyek jembatan, Kamis (25/11/2021).

Ditambahkan Kades, awalnya warga setempat mengeluhkan akses jembatan darurat yang tidak disediakan oleh pemborong proyek. Dari Pemdes Mergosari sempat sharing dengan pihak pemborong proyek, namun pihak proyek mengaku tak ada anggaran untuk jembatan darurat.

Padahal, adanya jembatan darurat sangat berarti bagi masyarakat sekitar. Sebab, aspek pertanian, pendidikan, juga perdagangan berada di antara jembatan tersebut.

"Hari ini warga gotong royong, target selesai tiga hari Mas. Jadi besok harus sudah selesai," kata Kades.

Masih di tempat yang sama, pihak proyek pemborong membenarkan jika pembuatan atau pengadaan jembatan darurat tak ada dalam rencana anggaran biaya (RAB).

"Pedel tiga rit, sama alat berat. Kami diiminta untuk itu. Karena sifatnya akses jalan umum, ya kami siap. Sudah kami lakukan, sekarang tinggal tergantung warga bagaimana mengerjakannya. Karena jembatan darurat tidak ada dalam RAB," terang Ahmad Supriadi mewakili CV. Bagus Mardi Kuncoro menjelaskan.

Soal penutupan total akses kendaraan, ia mengungkapkan bahwa awal pengerjaan proyek sebenarnya sepeda motor bisa lewat. Karena ada bahaya longsor, pihaknya memilih untuk menutup akses jembatan.

Bangunan jembatan yang disebut warga jembatan bajingan itu, bakal dikerjakan selama 60 hari selesai. Dengan spesifikasi pelebaran satu meter kanan satu metet kiri, ditargetkan selesai pada Desember mendatang.

"Untuk anggaran, ke PU saja. Saya tidak ada kewenangan untuk menjawab," pungkasnya kepada blokTuban.com.[feb/ono]