Reporter : Sri Wiyono
blokTuban.com - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur diharapkan bisa menyusun program kerja yang benar-benar bisa dilaksanakan. Baik bagi internal anggota maupun pihak eksternal terkait.
Sebab, selama ini AMSI Jawa Timur yang dinilai getol menjalin komunikasi dengan stakeholder bisnis media maupun stakeholder bisnis digital.
Pesan itu disampaikan Ketua AMSI Pusat Wenseslaus Manggut menyambut Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) tahun 2021. Acara yang dirangkaian dengan seminar itu digelar di Hotel Royal Senyiur Prigen Pasuruan pada 11-12 Juni 2021.
Acara ini akan dibuka langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki sebagai keynote speaker. Juga dihadiri Wenseslaus Manggut.
Sederet kepala daerah di Jatim menyatakan kesanggupan untuk menjadi narasumber Seminar Nasional dalam rangkaian Rakerwil AMSI Jatim. Antara lain Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani dan Bupati Sidoarjo H Ahmad Muhdlor.
Juga Bupati Pasuruan H.M Irsyad Yusuf, Bupati Pamekasan H Badrut Tamam. Dari sektor swasta Direktur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, David Santoso dan COO PT Arkadia Digital Media, Tbk., Suwarjono juga menjadi pemateri.
Selain didukung penuh Pemprov Jawa Timur dan Polda Jatim, Rakerwil AMSI Jatim kali ini juga mendapat support dari PT. Danone Indonesia, PT. Pelindo III, Djarum Foundation, Bank Jatim, PT. PHE WMO, Husky CNOOC Madura Limited, Mitra Porangindo Sejahtera, Smartfren, PTPN X, Pemkab Pasuruan, PT. Tirta Investama Aqua Pandaan dan Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari.
Seluruh acara seminar nasional Pra Rakerwil AMSI Jawa Timur ini terbuka untuk umum dan gratis. Ini tak lepas dari peran kolaboratif semua pemangku kepentingan.
Wenseslaus Manggut mengatakan, secara internal program kerja yang diharapkan antara lain merumuskan program yang benar-benar dibutuhkan oleh anggota dan pemilik media. Seperti penguatan manajemen pengelolaan media, coaching clinic dari sisi bisnis, konten berkualitas, dan menyusun program yang membantu anggota memahami tren bisnis media digital.
Sedangkan secara eksternal, Wens menilai jika pengurus AMSI Jatim termasuk wilayah yang agresif menjalin komunikasi dan kerjasama dengan stakeholder bisnis media, maupun stakeholder bisnis digital.
Ia juga mengimbau agar AMSI Jatim bersama stakeholder yang lain perlu agresif membersihkan sampah digital seperti hoaks dan ujaran kebencian. Karena sampah-sampah ini tidak saja menganggu bisnis media, tapi juga merusak keadaban di ruang publik.
"Raker ini harus merumuskan program kongkrit untuk mengatasi masalah ini, seperti mengadakan pelatihan cek fakta bagi semua pengelola media dan masyarakat umum, menginisiasi pembentukan komunitas anti hoaks dan hatespeech," terang CCO Kapanlagi Youniverse ini di Surabaya, Kamis (10/6/2021).
Rakerwil diharapkan bisa merumuskan program kongkrit kolaborasi antara media dengan stakeholder digital yang lain, antara media dengan pebisnis, media dengan pemerintah, maupun media dengan dunia perguruan tinggi.
"Karena hakekat kolaborasi adalah efisiensi dan impactful. Makin kolaboratif makin efisien dan makin berdaya guna," tukas Wenseslaus Manggut saat ditemui sebelum pembukaan Rakerwil.
Sementara itu, Ketua AMSI Jatim, Arief Rahman mengaku akan secara serius memanfaatkan Rakerwil ini sebagai ajang konsolidasi sekaligus kolaborasi media siber anggota AMSI dengan stakeholder ekosistem digital Jawa Timur.
"Kami berupaya keras untuk memastikan media siber atau media online anggota AMSI dapat dikelola secara profesional baik dari sisi konten maupun manajemen perusahaannya," kata Arief Rahman.
Konsolidasi dan kolaborasi ini diharapkan bermuara pada konten yang sehat dan berkualitas agar publik selalu mendapatkan informasi positif, edukatif, sekaligus konstruktif
Apalagi, AMSI selama ini memang berkontribusi penting dalam memberantas dan membersihkan sampah-sampah digital di era disrupsi informasi yang meracuni dan juga merusak struktur sosial masyarakat.
"Karena itu Rakerwil akan menjadi momentum bagi AMSI Jatim secara internal, semakin memperkuat kapasitas teman-teman anggota dalam mengelola media siber," kata Arief Rahman.
Sementara secara eksternal, AMSI Jatim siap berkontribusi positif bagi pembangunan Jatim khususnya dalam upaya menciptakan ekosistem digital yang bisa menjadi pemicu dan pengungkit pertumbuhan ekonomi Jatim.
Ekosistem digital yang baik juga dinilai akan mampu mengembalikan kondisi sosial ekonomi masyarakat Jatim di dalam situasi yang masih belum pulih karena pandemi.
"Kita tahu bersama, kita masih dalam krisis kesehatan dan juga berimbas pada krisis ekonomi," ucap Ketua AMSI Jatim ini.
Dalam rangkaian Rakerwil, pengurus AMSI Jatim juga akan mengunjungi KEK Singashari yang digadang sebagai Silicon Valley Jatim bahkan Indonesia ini. Kawasan Ekonomi Khusus di daerah Malang ini akan menjadi pusat pengembangan industri digital.[ono]