Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Nyai Hj. Basiroh Shoimuri adalah salah satu tokoh Pendiri Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kelahiran Boyolali, 9 Agustus 1937. Dikabarkan wafat pada Selasa (9/1/2021) pukul 20.50 WIB di RSNU Tuban.
Nyai Basiroh wafat di usia 83 tahun. Alumni PC IPNU Tuban, Saiful Adam menceritakan secuil kisah hidup putri dari KH. Shoimuri Rais PCNU Boyolali itu.
"Beliau pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPPNU ke-2, menggantikan teman sejawat atau ketua sebelumnya yang juga pendiri IPPNU yakni Umroh Mahfudhoh," terang Saiful kepada reporter blokTuban.com, Rabu (20/1/2021).
Nyai Basiroh, lanjut Saiful juga masih kerabat dengan wakil bupati Rembang terpilih, Gus Hanis dan Menteri Agama (Menag) RI, Gus Yaqut. Keduanya memanggil Nyai Basiroh sebagai budhe.
Kisah perjalanan perjuangan Nyai Basiroh juga tercatat di NU Online. Di laman tersebut istri dari KH. Zawawi menjadi kader generasi awal IPPNU dan saksi terbentuknya organisasi yang dulunya bernama IPNU Putri itu.
Perjuangan di eranya tidak mudah karena terbatasnya fasilitas. Hal itu tak menjadi penghalang bagi Nyai Basiroh dan kader lainnya.
Saat menjadi Ketua PP IPPNU, Basiroh dikenal sebagai sosok peletak dasar organisasi. Kala itu mewarisi cabang bentukan Umroh dan berhasil melipatgandakan sampai 60 cabang hingga akhir kepengurusannya.
Di usia senjanya, Nyai Basiroh mengabdikan hidupnya mendampingi murid dan santrinya di Madrasah Al-Hidayah Jenu yang didirikan bersama mendiang suaminya.
Ada beragam kegiatan rutin yang dijalani Nyai Basiroh hingga akhir hayatnya. Tercatat mengisi jadwal pengajian di Majelis Taklim Al Istiqomah Jenu setiap hari kamis, di Masjid Agung pada hari Jumat pahing, di Musala Glodog Palang dan masih banyak lagi.
Selama 83 tahun Basiroh memegang motto menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Motto itulah yang membuat perjuangannya tak pernah berhenti semasa hidup. [ali/ono]