Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Rencana pengambilan air Sungai Bengawan Solo untuk dialirkan ke wilayah Kecamatan Senori dan Parengan mendapat tanggapan positif dari Anggota DPRD Tuban Fraksi PKB, Mukson. Hal itu diungkapkannya pasca mendampingi kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI, Farida Hidayati meninjau lokasi rencana penguatan ketahanan air di daerah kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (11/8/2020) sore.
Selaku Wakil Rakyat asli Wanglukulon, Senori tersebut mengklaim jika dirinya sudah mengusulkan program tersebut sejak 2014 silam, namun belum terealisasi hingga saat ini lantaran belum ada izin dari pihak BBWS Bengawan Solo.
"Permasalahan air di Senori harus menjadi perhatian serius. Sebab dulunya Senori menjadi lumbung pangan di wilayah Tuban dan Jawa Timur (Jatim)," ujar Mukson kepada blokTuban.com.
Ditambahkan anggota dewan yang terpilih dari Dapil IV (Parengan, Singgahan, Senori, Bangilan, Kenduruan) itu, sebelum ada Otonomi Daerah (OTODA) pertanian di Senori pada masa tanam kedua memanfaatkan irigasi dari sumber Semen di Sale, Kabupaten Rembang. Namun setelah OTODA berlaku, air irigasi tidak mampu membantu petani saat menghadapi kemarau.
"Untuk itu dalam mengurangi kekeringan petani berharap ada pipanisasi yang mengalirkan air dari Sungai Bengawan Solo ke Senori dan sekitarnya," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Tuban, Mujari. Untuk penguatan ketahanan air perlu ada sinergi antara stakeholder, terutama pihak BBWS Bengawan Solo. Sehingga ke depannya, kemakmuran dan kejayaan di sektor pertanian Tuban selatan tercapai.
"Kami akan bekerja keras dan mengawal rencana pengambilan air Sungai Bengawan Solo untuk dialirkan ke embung di desa Katerban, Rayung, dan Sidoharjo tersebut," tambah Mujari.
Informasi yang diterima Mujari, petani di daerah Senori, rerata hanya bisa tanam padi dua kali. Bahkan ada yang satu kali.
"Selain padi tanaman andalannya ada polowijo dan tembakau. Jika program pipanisasi terealisasi, maka lahan pertanian seluas kurang lebih 3000 hektar itu terselamatkan," pungkasnya menandaskan. [rof/col]