Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Bupati Tuban, Fathul Huda memohon maaf atas keterlambatan perbaikan jalan. Penundaan perbaikan jalan kali ini akibat adanya pandemi Covid-19, Kamis (4/6/2020).
Jalan di Kabupaten Tuban dibagi empat jenis. Pertama, jalan lingkungan di mana kewenangan pembangunan dan perawatannya berada di Pemerintah Desa melalui APBDes. Peran Pemkab Tuban hanya sebatas memberi intervensi dan pendampingan.
Kedua, jalan poros desa yang menghubungkan antardesa di Kabupaten Tuban. Jalan ini menjadi tanggungjawab Pemkab Tuban. Ketiga, jalan provinsi, yaitu jalan yang menghubungkan wilayah dan Kabupaten di Jawa Timur dan kewenangannya berada di Pemprov Jawa Timur.
"Keempat, jalan nasional yang menjadi kewenangan pemerintah pusat. Salah satunya adalah jalan di Jalur Pantura," terang Bupati Huda dalam program sapa bumi wali di rumah dinasnya.
Bupati asal Montong berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung serta berperan dalam pembangunan dan kemajuan Kabupaten Tuban. Bupati asal Kecamatan Montong juga memohon maaf atas semua kekurangan. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk pembangunan Kabupaten Tuban yang lebih baik lagi.
Dalam program tersebut, sejumlah prestasi dan capaian juga disampaikan yang diraih dalam kurun waktu 10 tahun dipengaruhi tiga faktor. Pertama, Fadhol (Kehendak) dari Allah SWT. Karenanya, OPD dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Tuban diminta tidak terlampau bangga atas capaian ini.
Prestasi yang diraih harus disyukuri dengan cara terus meningkatkan kualitas diri dan prestasi kerja. Peningkatan kerja yang optimal terwujud pada indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang berada di angka 80 persen.
“Angka tersebut berasal dari survey yang dilakukan Badan Pusat Stasistik (BPS) Tuban maupun tim surveyor independen lain,” ungkapnya.
Kedua, keberhasilan yang diraih merupakan buah dari kerja keras dan ikhlas OPD dan ASN Pemkab Tuban. Kerja tersebut dilandasi oleh keinginan untuk memberikan pelayanan publik secara maksimal, transparan dan akuntabel.
Ketiga, keberhasilan Pemkab Tuban berkat dukungan dan peran serta masyarakat. Partisipasi masyarakat sangat berpengaruh dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah.
Salah satunya program Bantuan Pangan Non-Tunai, yang digagas langsung Pemkab Tuban yang akhirnya menjadi program nasional. Masyarakat secara langsung dilibatkan pada proses pengawasan dalam penyaluran bantuan tersebut, sehingga tersalurkan tepat sasaran.
“Jika ditemukan beras yang kurang baik masyarakat langsung melapor, dan segera ditindaklanjuti Pemkab Tuban dengan cara menarik beras tersebut dan diganti yang berkualitas baik,” sambungnya.
Keterlibatan masyarakat berpengaruh terhadap keberhasilan program kebijakan pemerintah. Pemkab Tuban terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur di Bumi Wali.
Pembangunan suatu daerah harus seimbang antara pembangunan fisik (infrastruktur) dengan pembangunan sumber daya manusia (suprastruktur). Pembangunan infrastruktur memerlukan waktu relatif lebih singkat bila dibandingkan pembangunan suprastruktur.
Bupati Tuban menerangkan mayoritas masyarakat Kabupaten Tuban bekerja di sektor pertanian. Salah satu permasalahan yang dihadapi berupa tingginya biaya produksi. Menyikapi hal tersebut, Pemkab Tuban terus mendorong peningkatan infrastruktur di sektor pertanian, diantaranya pembangunan jalan usaha tani dan ketersedian sumber air.
Di samping itu, petani diarahkan unruk memanfaatkan teknologi pertanian dan pangan terbaru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian.
Hasilnya, pada bulan April ini hasil panen padi mencapai 108.704 ton setara beras 68.435 ton atau surplus 81.22 persen. Diprediksi hingga akhir tahun 2020 akan surplus hingga 60,49 persen dengan luas tanam pada tahun 2020 mencapai 120 hektar.
“Produksi padi yang melimpah mengantarkan Kabupaten Tuban termasuk dalam 6 daerah yang menjadi lumbung pangan di Jawa Timur dan Nasional,” jelasnya.
Orang nomor satu di Bumi Wali ini mengisyarakat agar masyarakat memiliki jiwa wirausaha. Di Kabupaten Tuban, 10 persen dari total seluruh penduduk Kabupaten Tuban adalah wirausaha. Hadirnya berbagai investasi, membuka sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan. Berbagai potensi yang dimiliki harus dimaksimalkan.
“Jangan menjadi tamu di rumah kita sendiri, harus memaksimalkan setiap peluang yang ada. Perlu disiapkan kompetensi yang unggul dan kemampuan komunikasi,” tandasnya. [ali/ono]