Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Corona menjadi masalah serius yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Tuban. Ada ratusan miliar yang disiapkan untuk menangani pandemi ini. Anggaran berasal dari belanja langsung dan belanja tidak terduga di APBD 2020, Kamis (28/5/2020).
Data dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tuban, Kabupaten Tuban memiliki anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp240.569.515.776 yang dibagi untuk beberapa sektor.
Mulai penanganan kesehatan Rp137.485.286.677, dampak ekonomi Rp43.583.059.802, dan jaring pengaman sosial Rp59.501.169.297.
Anggaran ini, kata Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein akan terus bertambah sesuai dengan dinamika perkembangan pandemi covid19 dan kebijakan-kebijakan pemerintah pusat.
"Saat ini dana ratusan miliar itu baru terserap 10 persen atau kisaran Rp20-an miliar lebih," terang Noor Nahar kepada blokTuban.com.
Politisi asal Rengel ini menambahkan, dana 10 persen kebanyakan dipakai untuk pelayanan kesehatan, tindakan preventif, kuratif, maupun penanganan dampak corona.
Anggaran sebesar itu, lanjut Wabup dua periode cukup dan bukan berlebih. Kendati demikian, untuk membeli rapid tes yang akurat stok barangnya kosong.
Lebih dari itu, Direktur RSUD Koesma juga berharap bisa melaksanakan tes swab mandiri. Tenaga medis RSUD terlatih sudah siap, tapi masih terkendala di alatnya.
"Upaya lain kami juga sudah pesan alat ventilator untuk pasien sesak napas dan menambah ruang isolasi," imbuhnya.
Dilain sisi, Dinas Kominfo juga membeber data Bantuan Sosial (Bansos) dari Kemensos 3 jenis. Program Keluarga Harapan (PKH) bansos Kepala Keluarga (KK) miskin bersyarat sejumlah lebih dari 52.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bansos pangan sejumlah 105.970 KPM, nominal Rp200.000 per KPM. Ada lagi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kemensos sejumlah 39.143 KPM selama tiga bulan sebesar Rp600.000.
Terakhir ada BLT Dana Desa di Kabupaten Tuban adalah Rp57.024.453.300 untuk 29.651 KPM di 311 Desa tersebar di 20 kecamatan. [ali/mu]