Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Tujuh kapal berukuran 26 sampai 30 GT tenggelam di TPI Desa/Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Bencana ini disebabkan badai dan gelombang besar disertai hujan deras pada Sabtu (9/5) sore.
Pada Minggu (10/5/2020) pagi, para anak buah kapal (ABK) secara mandiri mengevakuasi barang-barang kapal yang terisa. Separuh badan kapal sudah tenggelam dan perahu tidak bisa diselamatkan karena pecah.
Penasehat Rukun Nelayan (RN) Palang, Abdul Su'ud ketika ditemui blokTuban.com mengatakan, baru tahun ini perairan Palang dihantam badai. Tahun-tahun sebelumnya ada badai, tapi kerusakan atau korbannya hanya satu kapal.
"Tahun ini terparah, tujuh kapal sekaligus rusak parah," terang Su'ud di lokasi.
Tujuh kapal yang rusak kategori berat dan sedang adalah milik Lanang, Ngatlan, Suwarno, Kono, Karwin, Bunawar, dan Kaswari. Empat kapal diantaranya masih tenggelam belum bisa dievakuasi.
Badai melanda TPI Palang selama 1,5 jam mulai pukul 17.00-18.30 Wib. Jangkar kapal tak mampu menahan beban kapal, sehingga lambungnya menghantam batu.
"Evakuasi semalam sangat sulit karena hujan deras dan lampu penerangan padam," keluhnya.
Kapal-kapal yang rusak ada yang baru sandar, hendak berangkat melaut, maupun bongkar muat ikan. Rata-rata kapal ini melaut selama 10-20 hari, dengan jumlah ABK 10-15 orang.
"Kerugian ditaksir lebih dari Rp 3 miliar," tutupnya. [ali/ono]