Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Kejadian yang menggemparkan warga masyarakat sekitar Desa Mentoro Kecamatan Soko, lelaki tergeletak di tepi jalan, dikira tidur, ternyata sudah tak bernyawa, Minggu (9/2/2020) pagi tadi diduga kuat disebabkan oleh penyakit serangan jantung.
Hal tersebut dibeberkan oleh Kanit Reskrim Kepolisian Sektor (Polsek) Soko, Aiptu Prasetyo Budi. Saat dijumpai blokTuban.com di ruang kerjanya, pihaknya menceritakan bagaimana kronologi detail penemuan mayat lelaki asal Kecamatan Plumpang tersebut.
"Awalnya, korban bersama Danang, rekan kerjanya yang juga sopir truk. Sama-sama dari arah timur ke barat, menuju Parengan dengan truk masing-masing," buka Kanit Reskrim yang akrab disapa Pak Budi itu.
Kemudian, di Jalan Raya Soko-Parengan, Danang yang merupakan sopir asal Maibit, Kecamatan Rengel tersebut mengikuti kendaraan truk korban. Danang sempat kaget, karena dump truk yang dikemudikan Tumito (48) alias Sinyo tiba-tiba menyalakan lampu sein dan menepikan kendaraannya pelan.
"Mek opo alon-alon? (Ngapain pelan-pelan?)" kata Kanit Budi mengulas percakapan yang ia rangkuman dari Danang kepada Tumito saat itu.
"Wes, awakmu lang budal sik. Aku tak ngising (Sudah, kamu lekas berangkat dulu. Saya mau buang air)" jawab Tumito alias Sinyo.
Kejadian tersebut berlangsung sekira pukul 05.00 WIB pagi. Yang mungkin saja perut Tumito sudah terasa sakit. Berangkatlah Danang menuju Parengan tanpa kendaraan temannya, Tumito, mengiringi.
Di sisi lain, Fauzan yang merupakan Kepala Dusun (Kadus) Mentoro saat itu tengah berada di luaran rumah. Ia juga mengawasi truk yang parkir di tepi jalan. Sebab dirasa cukup lama kendaraan dump truk terparkir, akhirnya ddihampiri.
"Kadus ke sana sama orang-orang, ternyata korban tertidur tak bernyawa dengan posisi tergeletak, terbaring," lengkapnya.
Pasca kejadian itu, personil dari Polsek Soko yang sudah melakuakan pendataan beserta pemeriksaan, kemudian membawa korban ke Puskesmas Soko.
Dari hasil pemeriksaan Puskesmas, korban memang sudah dipastikan tak bernyawa. Pemeriksaan otopsi luar, menunjukkan bahwa tak ditemukan ciri maupun tanda kekerasan dan penganiayaan penyebab kematian korban.
Polsek Soko juga mengkonfirmasi pihak keluarga. Bahkan, sang istri korban juga menuturkan jika korban punya riwayat jantung.
"Besar kemungkinnya, bisa saja pas kumat gak ada orang yang tau menyelamatkan," ucapnya.
Kanit Reskrim Polsek Soko juga memeriksa riwayat kontan panggilan pada ponsel korban. Riwayat panggilan terakhir Handphone korban, menghubungi Danang. Kemudian dicobalah untuk ditelepon. Danang pun menjawab langsung, "keno opo? Kowe nandi, kok gak teko-teko? (Kenapa? Kamu dimana, kok gak sampai-sampai)," kata Danang saat dihubungi Aiptu Prasetyo Budi menggunakan ponsel korban.
Kanit lekas menjawab bahwa yang memegang ponsel Tumito bukan pemilik, namun dari Polsek Soko. Danang sempat kaget, dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Lantas dikabarkan jika korban saat ini sedang sakit, dan berada di Puskesmas Soko.
"Lho kumat Pak? Danang jawabnya kaget. Bahasa kumat, berati kan punya riwayat penyakit. Saya tanya, punya riwayat penyakit apa emang. Ia jawabnya sakit jantung, dan sering kumat juga," tutup Kanit Reskrim Polsek Soko itu.
Selepas pemeriksaan dan otopsi luar, korban akhirnya dibawa ke rumah duka di Desa Kesamben Kecamatan Plumpang untuk lekas dikebumikan. Sementara truk angkut jenis dump truk dengan nopol L 1548 YZ, yang mana memiliki plat berwarna putih tepian merah, terlihat baru, masih berada di Mapolsek Soko. [feb/ito]
Kronologi Lengkap, Polsek Soko : Korban Punya Riwayat Penyakit Jantung
5 Comments
1.230x view