Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Peristiwa tenggelamnya bocah 12 tahun di Embung Desa Sokosari Kecamatan Soko, menimbulkan banyak tanda tanya bagi sebagian masyarakat.
Pasalnya, embung milik Pemerintah Desa Sokosari yang dicanangkan menjadi sebuah wisata edukasi, tepatnya agrowisata buah dan sayur itu, sampai bisa dimasuki dengan bebas oleh anak-anak. Padahal, kedalamannya pun cukup mencengangkan. Yakni sampai 5 meteran.
Kepala Desa (Kades) Sokosari, Edi Purnomo ketika dikonfirmasi blokTuban.com terkait peristiwa yang memakan korban jiwa itu mengaku, bahwa pihaknya tak pernah menduga jika peristiwa itu bakal terjadi.
"Padahal sudah jelas, sudah ada pagar pembatas. Jadi ya nggak boleh sembarangan masuk, apalagi mandi dan renang," katanya kepada blokTuban.com, Senin (27/1/2020).
Rasa prihatin juga disampaikan oleh Kades. Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang, pihaknya bakal memperketat keamanan lokasi embung yang sudah mulai dipugar dan ditata sedemikian rupa sejak 1 tahun terakhir.
"Dipasang pagar penuh, biar gak sampai terulang. Kami juga sudah koordinasi dengan Camat soal itu," tandasnya.
Sementara itu, di titik lokasi embung yang pagi tadi sempat ramai atas peristiwa tenggelamnya seorang murid kelas 6 dasar, saat ini telah terpasang garis polisi pada bagian pintu gerbang. Kepolisian Sektor (Polres) Soko juga mengamankan seragam sekolah yang digunakan korban sebelum mandi dan tenggelam di embung. [feb/ito]