Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Gagasan tema "Merawat Kebhinekaan dengan Bijak Bermedia Sosial" yang ditempatkan di wilayah Kecamatan Soko, tepatnya di Desa Jati, dalam sebuah tabligh akbar sangat disyukuri oleh Satya Widya Yudha.
Sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, dengan bekerja sama dengan Kominfo, tabligh akbar dengan penceramah Gus Miftah asal Jogjakarta merupakan bentuk keresahan tentang berita tidak benar, hoax yang menyebar secara mudah, sehingga memunculkan provokasi, dan timbul demo belakangan ini.
"Demo boleh, tapi harus substansial. Harus bisa mengajukan alasan yang tepat," kata S W Yudha menyampaikan kewajibannya sebagai Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI yang menggandeng Kementerian Kominfo untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat dengan cara yang baik.
Pihaknya juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi, agar masyarakat harus mengerti bagaima proses sebenarnya pengambilan keputusan yang saat ini membuahkan banyak pro kontra.
Ia menegaskan jika pemerintah tak ada niat buruk, karena Presiden menginginkan adanya komunikasi publik terlebih dulu. Masyarakat harus mengerti, tahu, mengapa undang-undang dihilangkan.
"Kalu tidak mengerti bagaimana prosesnya, lantas diundangkan, menimbulkan keresahan. Padahal tidak ada niat jelek dari pemerintah, bahwa membuat Undang-Undanh itu untuk mengatur hak masyarakat kita. Tidak ada ceritanya pemerintah mau membuat sulit masyarakatnya, tidak mungkin itu," lengkapnya.
Dan yang terjadi, adalah karena belum paham lantas menerjemahkan sendiri dengan berita-berita yang hoax, akhirnya muncul salah pengertian dan menimbulkan keributan. [feb/lis]