Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Dua hari terakhir, kualitas beras subsidi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tengah ramai diperbincangkan netizen di sosial media maupun warung kopi. Di Kabupaten Tuban beras subsidi berbau apek dan berkutu ditemukan di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu.
Karena ramai di publik, polisi pun tak tinggal diam. Pada Rabu (11/9/2019), tiga petugas Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Tuban didampingi Bhabinkamtibmas langsung mendatangi Kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri Sejahtera Socorejo.
Ditemui Kepala Desa Socorejo, Arief Rahman Hakim dan Direktur BUMDes, Rohmat Hidayat, polisi pun langsung menjalankan tugasnya menggali data dari beberapa sumber. Tak cukup keterangan dari Kades dan Direktur BUMDes, perwakilan agen dari Dusun Borosoco, Mabrur dan Perangkat Desa Socorejo yang terkait.
"Sebelum ada kebijakan baru, kami agen bisa mengadakan beras sendiri sesuai kualitas beras yang dikehendaki warga," kata Mabrur kepada Petugas Unit Tipikor.
Tak hanya agen beras BPNT, pendamping BPNT Kecamatan Jenu, Imron juga dimintai keterangan. Berbagai informasi terkumpul, dan petugas membawa sampel satu kemasan beras subsidi isi 10 kilogram dengan harga Rp91.000.
"Polisi dari Unit Tipikor kesini karena beras berkutu ramai diperbincangkan," sambung Kades Socorejo, Arief terpisah.
Karena penyelidikan alur pengadaan beras subsidi belum rampung, polisi pun belum bisa memberi keterangan ke Reporter blokTuban.com. Selain sampel beras, kutu beras yang dikumpulkan dari satu sak kemasan juga dibawa.
Jeda beberapa menit, petugas di bawah naungan pendamping BPNT Kecamatan Jenu membawa beras pengganti satu pick up. Beras berkutu di Kantor BUMDes pun langsung diganti dengan yang lebih baik.
Kata petugas yang enggan disebut namanya, penggantian beras subsidi BPNT telah dilakukan di dua titik. Pertama di Kecamatan Rengel dan kedua di Kecamatan Jenu.
"Mohon maaf baru hari ini bisa mengganti karena terbatasnya informasi di lapangan," tutupnya. [ali/lis]