Reporter: Nidya Marfis H.
blokTuban.com - Memasuki musim panen padi, Bulog sudah mebuka Program Serapan Gabah atau beras dari petani (Sergap), targetnya di tahun 2019 ini 20 ribu ton. Akan tetapi, hingga saat ini Bulog belum menerima beras dari petani karena tidak sesuai kualitas.
Kasi peaneka ragaman dan kosumsi pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Jumali mengatakan, Bulog Tuban sudah membuka program Sergap, karena gudang Bulog yang di wilayah Kabupaten Tuban tidak mempunyai lapangan jemur dan blower.
Akan tetapi hingga saat ini, Bulog Tuban belum menerima beras dari petani hal ini dikarenakan kualitas beras dari petani tidak sesuai dengan ditentukan Bulog. Padahal dari bulan Januari hingga Maret Kabupaten Tuban telah memanen sebanyak 2078 ribu ton beras.
"Sebenarnya gapoktan sudah siap mengirim beras ke Bulog, tapi tidak bisa menerima karena tidak sesuai kulitas yang ditentukan,"ungkap Jumali.
Lebih lanjut, kualitas yang ditentukan bulog yaitu kadar airnya maksimal 14 persen dan menirannya minimal 20 persen, hal ini dikarenakan beras yang memiliki kadar air sedikit akan lebih tahan lama. Sedangkan rata - rata beras milik petani kadar airnya dan meniranya melebihi batas maksimal yang telah ditentukan Bulog. Da menambahkan, sebenarnya beras milik petani kualitasnya bagus akan tetapi karena prosesingnya yang kurang tepat seperti pengeringan yang kurang lama dan pengilingan yang salah.
"Hal tersebut yang menyebabkan beras dari petani tidak sesui kualitas yang ditentukan bulog,"ungkapnya.
Mengatasi permasalahan tersebut, Dinas Pertanina dan Ketahan Pangan melakukan pendekatan dengan pihak gapoktan dan juga TNI sebagai lembaga penangung jawab membantu pertanian di Indonesia. Hasilnya dari pendekatan tersebut dari pihak gapoktan meminta alat pengkur kadar air, blower dan selep beras.
"Ini baru usulan secara lisan, nanti akan ditindak lanjuti dengan cara membuat proposal,"ungkaplanjutnya.[nid/ito]