Reporter: Sri Wiyono
blokTuban.com - Selain untuk memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara khususnya, BUMN seperti PT Pertamina (Persero) juga punya tujuan lain.
Salah satunya adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. Hal itulah yang menjadi salah satu dasar Pertamina bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Tuban melaksanakan pelatihan bagi masyarakat di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Tahap pertama, Pelatihan Calon Tenaga Kerja Proyek Pembangunan Kilang Minyak GRR Tuban ini, dilaksanakan di BLK Tuban pada Jum’at (15/03) sampai Sabtu (16/03). Pelatihan tersebut dibuka langsung Bupati Tuban H. Fathul Huda, didampingi Project Coordinator GRR Tuban, Kadek Ambhara Jaya.
Peserta pelatihan terdiri dari 111 lulusan SMK dan SMA dari 5 desa di Kecamatan Jenu. Kadek menyatakan pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan nilai jual tenaga kerja khususnya di Jenu, Tuban, untuk bersaing mendapatkan kesempatan bekerja.
Kadek menambahkan, tanggung jawab perusahaan terhadap komunitas atau masyarakat dan lingkungan sekitarnya merupakan langkah penting. Apalagi saat ini, Pertamina sedang menyiapkan pembangunan proek kilang GRR (Grass Root Refinery) di Tuban.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat lebih terampil serta dapat terserap menjadi tenaga kerja yang siap untuk mendukung proyek Kilang Tuban. Sehingga manfaat proyek tersebut tidak hanya dirasakan secara nasional, tetapi bisa memberi dampak positif langsung kepada masyarakat lokal,’’ ujarnya.
Pelatihan tersebut difokuskan bagi masyarakat di sekitar lokasi yang akan dibangun kilang, dan akan dilatih dalam tiga bidang khusus yang relevan.
"Bidang pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan. Untuk tahap pertama ini, Pertamina memberikan pelatihan di bidang Safetyman, Security, dan K3 Dasar," tambah dia.
Ke-111 peserta terdiri dari pelatihan Safetyman (Pengawas Keselamatan) berjumlah 31 orang, peserta pelatihan Security (Tenaga Pengamanan) sejumlah 10 orang, dan peserta pelatihan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dasar sebanyak 70 orang.
Diharapkan pelatihan keahlian yang didapat dapat menjadi bekal berharga bagi penerima manfaat, bahkan setelah proyek Kilang GRR Tuban selesai, karena mereka sudah menjadi tenaga kerja siap pakai.
“Pertamina mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi positif dari semua pemangku kepentingan yang telah mendukung pelaksanaan pelatihan putra/putri bangsa ini untuk kemajuan bangsa dan kemandirian energi Nasional. Semoga hasil dari program CSR Pertamina ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan bagi Indonesia,’’ harapnya.
Sementara dalam sambutannya, Bupati Tuban menyampaikan ingin warganya tidak hanya jadi penonton di proyek, tapi juga jadi pemain. Perusahaan harus maksimalkan rekrutmen naker lokal. Jangan ada alasan naker lokal tak kompeten, maka harus ada pelatihan.
"Saya tak ingin dengar ada warga tidak kompeten. Latihlah mereka," kata Bupati Huda.
Salah satu peserta pelatihan dari Desa Kaliuntu, Ahmad Zaenal Abidin mengaku senang dengan pelatihan dari Pertamina. Harapannya bisa lolos seleksi perekrutan security.
"Senang karena masa depan cerah dengan proyek Pertamina di Jenu," jelasnya.
Kilang minyak yang akan dibangun di Tuban adalah program strategis nasional. Sebab, kilang tersebut diharapkan bakal menjadi penopang pemenuhan kebutuhan energi, khususnya BBM di Indonesia.
Kilang minyak Tuban ini direncanakan akan memiliki kapasitas produksi mencapai 300 ribu barel per hari, dengan kompleksitas kilang di atas 9 NCI (Nelson Complexity Index) dan karakteristik produk level Euro 5.
Untuk memenuhi kebutuhan BBM tanah air, Pertamina ditopang oleh sejumlah kilang. Sedangkan kilang paling muda yang dimiliki Pertamina dibangun pada 1994 di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Selama kurun waktu 25 tahun ini belum membangun kilang baru. Pembangunan kilang di Tuban ini nanti bisa mengurangi impor BBM. Sehingga akan mengurangi ketergantungan pada negara lain untuk menjaga ketahanan energi nasional.[ono]