Reporter : Ali Imron
blokTuban.com – Setelah serah terima tali asih ke 776 penggarap, hari ini lahan milik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) langsung dibersihkan. Bersih-bersih diawali dengan doa bersama warga, dan tim Pertamina yang disaksikan aparat berseragam hijau.
"Hari ini pembukaan land clearing lahan KLHK," ujar Kepala Desa Wadung, Sasmito, kepada blokTuban.com, Kamis (14/3/2019).
Land clearing tersebut untuk ground breaking atau pelatakan batu pertama Kilang Tuban yang direncanakan tanggal 20 Maret 2019. Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir.
Lebih awal tanggal 17 Maret 2019, Menteri LHK, Siti Nurbaya juga datang di Kabupaten Tuban. Agendanya deklarasi Poros Hijau Indonesia Jawa Timur di Bukit Wilis Hotel & Resort Jenu.
Diberitakan sebelumnya, Projek Koordinator Kilang Tuban, Kadek Ambarawa Jaya, menjelaskan sesuai jadwal pengosongan lahan dilakukan setelah penggarap menerima tali asih Rp20 juta per hektare. Pesan bagi yang sudah panen, diminta tidak menanam lagi.
"Karena kalau tanam lagi nanti molor waktunya," ujarnya, ketika dikonfirmasi blokTuban.com, di Kantor Kecamatan Jenu.
Sedangkan bagi penggarap yang terlanjur menanam, Pertamina akan melakukan pembersihan lahan secara selektif. Diharapkan dukungan penuh dari penggarap, supaya mega proyek kilang di Jenu bisa beroperasi tahun 2025.
Salah penggarap Dedi asal Desa Rawasan, mengaku senang menerima tali asih karena ini lahan dari pemerintah dan warga sudah diijinkan mengerjakan bertahun-tahun. Keluarganya menggarap lahan kurang dari 1/2 hektare atau tepatnya 400 meter persegi.
"Lumayan dari kurang dari Rp10 juta," terangnya sambil tersenyum.
Adapun data penerima tali asih total 779 penggarap. Mereka berasal dari Desa Wadung 404 orang Rawasan 100 orang, Kaliuntu 49 orang, dan Mentoso 226 orang. [ali/ono]