Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Sejak kejadian aksi nekat NST yang melompat dari Jembatan Glendeng ke Sungai Bengawan Solo wilayah Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (1/2/2019), proses pencarian korban sampai saat ini terus diupayakan oleh tim SAR.
Segenap potensi SAR, mulai dari Basarnas Surabaya, BPBD Tuban, Tagana, hingga potensi SAR dari Ngawi meliputi SAR Sikatan dan MTA yang ikut serta dalam penyisiran pencarian korban telah menelusuri keberadaan korban.
Hingga dalam prosesnya, tim SAR Sikatan Ngawi dan SAR MTA harus bergegas menuju kota lain guna melakukan misi sosial di wilayahnya, kemudian disusul oleh tim BPBD Tuban yang sejak kemarin Kamis (7/2/2019) resmi menghentikan pencarian. Sedangkan pada pencarian hari terakhir ini, Basarnas sempat melakukan operasi sejenak di Bengawan turut Desa Simo, Kecamatan Soko. Dan siangnya bergegas menuju titik terjauh operasi, di Bengawan Kecamatan Widang.
Soal upaya pencarian, dari awal pembukaan operasi hingga hari ke-7 ini, kesulitan yang ditemui masih tetap sama. Banyak di antaranya ialah soal sampah yang menumpuk, sehingga mau tak mau anggota SAR dipaksa lebih teliti memilah sampah kalau-kalau terdapat korban di antara tumpukan sampah yang terbawa arus air. Selain itu, banyak bangkai hewan yang ikut mengalir di sungai terpanjang di Pulau Jawa itu juga cukup mengganggu penciuman tim. Mereka banyak terjebak antara harapan bau busuk yang terendah ialah dari target operasi, namun hanya bangkai hewan-hewan yang malah terlacak dan diketemukan.
"Karena tidak ada tanda-tanda korban, operasi SAR dinyatakan ditutup," ujar Komandan Tim (Dantim) Basarnas Surabaya, Gian Ery Pramulya saat berada pada titik pencarian korban terakhir ini di wilayah Kecamatan Widang.
Mengingat lagi, sesuai aturan SOP perundang-undangan, pencarian korban di lokasi ialah 7 hari setelah kejadian. Namun, bila tak ada satupun tanda-tanda korban ditemukan, tim juga harus taat kepada aturan pusat yang berlaku. Masih kata Dantim, perihal penutupan operasi SAR, dari pihak keluarga korban sudah legowo, merelakan, dan menerima hasil operasi oleh segenap tim gabungan SAR.
"Setiap unsur tim SAR gabungan, dikembalikan ke kesatuan masing-masing," tambahnya Dantim usai menemui pihak keluarga di lokasi pencarian sekitar bantaran wilayah Desa Widang, Kecamatan Widang.
Disamping itu, pihaknya juga berpesan kepada masyarakat yang tinggal dan banyak beraktivitas di wilayah bantaran Bengawan, mulai Kecamatan Soko hingga Kecamatan Widang. Bilamana terdapat informasi akurat yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, tim SAR akan siap sedia dan bergegas untuk menuju lokasi guna melakukan evaluasi terhadap korban.
"Basarnas siap. BBPB juga siap," pungkasnya kepada blokTuban.com menyanggupi kemungkinan lanjut penemuan korban. [feb/rom]