Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Era Milenial, sebagian besar pemuda sudah jauh dari nilai-nilai budaya bangsanya sendiri. Mereka lebih kerab menggandrungi budaya bangsa lain.
Kondisi tersebut tidak berlaku bagi pemuda di wilayah Rengel, Tuban, Jawa Timur. Melalaui paguyuban seni budaya 'Taruna Jaya' dari Karang Taruna Adi Luhung Desa Sawahan, mencoba keluar dari zonanya untuk melestarikan budaya Ludruk yang hampir punah di Bumi Wali ini, sebutan Kabupaten Tuban.
Perwakilan panitia, Ari Suprianto mengatakan, digelarnya Ludruk ini sebagai uapaya alternatif untuk melestarikan budaya khas Jawa Timuran. Alhasil, acara yang digelar di lapangan voli depan Mako Polsek Rengel pada Sabtu (5/1/2019) malam tadi, berhasil menyedot perhatian masyarakat setempat.
"Kami merasakan kekeringan budaya dalam jiwa pemuda sekarang. Maka kami berinisiatif untuk terus melestarikan budaya Ludruk ini agar pemuda di Desa Sawahan khususnya, dan di Kecamatan Rengel pada umumnya agar tidak terjerumus pada kegiatan yang negatif," ungkap Ari kepada blokTuban.com.
Pria ramah ini berharap, upaya melestarikan budaya ludruk ini dapat didukung oleh stakeholder setempat. Sehingga cita-cita tinggi membumikan Ludruk di Tuban bisa terwujud.
"Harapan kami, semoga upaya pelestarian budaya Ludruk ini bisa didukung oleh pemerintah daerah, agar kesenian ini tidak punah dimakan jaman," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang penonton, Mbah Yadi, menyambut hangat dengan upaya yang dilakukan oleh pemuda yang tergabung Karang Taruna Adi Luhung, Desa Sawahan ini. Ia rela datang dari desa tempat ia tinggal lantaran begitu rindunya pada Ludruk.
"Yo ngeten niki sing jenenge hiburan iku. Sampek tak lampu budal teko Karangtinoto iku merga saking kangene karo hiburan model ngene iki (Ya seperti ini yang namanya hiburan itu. Saya sampai rela berangkat dari Karangtinoto lantaran sangat rindu sama hiburan seperti ini (Ludruk, red))," papar Mbah Yadi.
Informasi yang berhasil dihimpun blokTuban.com, gelaran ludruk tadi malam mengambil lakon Sarip Tambak oso. Ludruk ini disutradarai Den Tentuko.
Dalam rangkaian acara tersebut, ada pula momen penggalangan dana untuk korban tsunami Banten dan Lampung yang diserahkan kepada perwakilan dari TAGANA Kabupaten Tuban.
Sebagai bentuk Apresiasi, TAGANA Tuban pun menyerahkan Piagam Penghargaan pada panitia penyelenggara. Acara yang dimuai pukul 19.00 - 24.00 WIB tersebut TAGANA juga menyediakan kopi gratis bagi semua pengunjung. [rof]
Lestarikan Budaya Lewat Seni Ludruk
5 Comments
1.230x view