Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Sebagai tempat ibadah umat Islam, sudah selayaknya Masjid selalu menjadi prioritas sarana dakwah, Ukhuwah Islamiyah, serta mengupayakan kemuliaan Masjid sebagaimana fungsinya. Akan tetapi, keadaan demikian makin hari makin berkurang sebab eksistensinya dikalahkan oleh pola pikir modernisasi zaman.
Dari hal itulah, gagasan serta upaya memuliakan Masjid terus diperjuangkan oleh sejumlah tokoh syi'ar Islam. Berbagai kajian dan praktik umum juga terus digencarkan di berbagai wilayah daerah, hingga ke pelosok desa-desa. Bahkan, demi memicu bara semangat nan berkobar, ada juga yang rela belajar, study banding hingga ke Negara India. Seperti yang nampak pada aktivitas salah satu Masjid di India ini, 2 orang lelaki terlihat sumringah disela Masjid yang 24 jam hidup dalam aktivitas-aktivitas Islam.
"Alhamdulillah Biidznillah, tersampaikan juga melihat secara langsung bagaimana aktivitas Masjid Markas Dunia Dakwah secara 24 Jam hidup amalan Agama di dalamnya," tulis Nur Rohim sembari bersyukur yang dituangkan pada salah satu akun media sosialn sesampainya di Masjid Nizhamuddin, India.
Ditambahkannya lagi, tempat ibadah itulah yang menjadi salah satu Masjid yang telah menjadi mercusuar dunia, perihal menyebarkan kebaikan-kebaikan seluruh alam. Di Masjid tersebut, juga menjadi bukti terang keluar masuknya rombongan dari berbagai negara dunia tiap hari. Bahkan, orang-orang dari negara Tirai Bambu telah ikut berjubel didalamnya.
"Orang-orang Indonesia, Malaysia, Thailand, serta banyak negara lain juga hadir dan memenuhi Masjid ini," terang lelaki jebolan Universitas Ronggolawe (Unirow) Tuban, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris itu.
Kepada blokTuban.com, lelaki berjenggot yang ramah nan murah senyum itu menambahkan, bersama dengan rombongan lain asal Indonesia yang tak lebih dari 5 orang, pihaknya akan melakukan riset tentang bagaimana aktivitas Masjid Nizhamuddin dapat hidup serta menaungi pergerakan positif Islam dalam pembahasan usaha. Dimana kekuatan iman, takwa dan spiritual terus dipupuk melalui persaudaraan, kemuliaan dan rasa saling percaya kepada saudara seakidah dalam perhimpunan memuliakan Masjid.
Besar harapannya, usai study singkat ke Negara Anak Benua itu, lelaki kelahiran Desa Saringembat, Kecamatan Singgahan yang kini tinggal di Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupetan Tuban, bersama rombongan lain bisa menerapkan ilmu yang diperoleh dari sana. Terlebih berjuang lebih giat, serta realisasi di Bumi Wali, Kabupaten Tuban yang memiliki basis Islam kuat dari para leluhur terdahulu, yang berjuang bertahan diantara gerusan arus budaya era globalisasi.
"Semoga barakahnya segera terpancar di Masjid-masjid ummat Islam, agar melaluinya Allah tolong kembali, Allah bimbing dan bela lagi ummat Baginda Rasul yang sementara masih dalam keadaan terhina, terperosok, dalam kebobrokan akhlaq dan jauh dari petunjuk-petunjuk Ilahiah," ungkap alumni S2 Universitas Darul Ulum (Indah) Jombang yang kini tengah repot mempersiapkan Disertasinya di salah satu Perguruan Tinggi di Jawa Timur.
Di sisi lain, upaya memuliakan Masjid juga terus berlangsung di pelosok wilayah daerah, khususnya Kabupaten Tuban. Demikian halnya, usaha-usaha itu dihimpun dan diwadahi dalam Musyawarah daerah, Musyawarah Nasional, hingga Musyawarah Internasional antar negara yang terjadwal setiap waktu.
"Mari kita memuliakan Masjid, terlebih yang ada di Kabupaten Tuban agar hidup kembali sebagaimana fungsi berikut aktivitas positif ummat," pungkas bapak 2 anak itu kepada blokTuban.com, Selasa (4/12/2018). [feb/ito]
Study Lanjutan Memuliakan Masjid Hingga Berkunjung ke India
5 Comments
1.230x view