Oleh: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com – Mutiara atau nasehat kaum muda kedua dari kitab Idhotun Nasyi’in adalah Sabar. Sesungguhnya orang yang cerdas, itu orang yang sabar di atas kegentingan. Tenang menghadapi kegentingan dengan kekokohan, keberanian, dan ketabahan hati. Bukan sebaliknya, yang menghadapi suatau kegentingan dengan panik dan kegelisahan.
Perlu diketahui, jiwa yang cerdas dan berakal sempurna itu di dalamnya terdapat karakter yang tenang. Bukan orang yang gampang kebingungan ketika menghadapi keruwetan hidup. Apapun masalah yang ada, dihadapi dengan santai. Cobaan itu selau ada. Maka, ketika dicoba hendaknya mengedepankan ketenangan bukan kepanikan.
Sebaliknya, jiwa yang lemah itu terus goyah, setiap ada kegentingan. Meskipun masalah itu kecil. Sebab, jiwa yang terpatri di dalam dirinya, selalu merasa lemah tidak kuat mengahadapi cobaan yang begitu kecil sekalipun. Dia selalu merasa tidak bisa membebaskan dirinya dari himpitan masalah.
Itulah perbedaan antara dua jiwa manusia.
Wahai generasi muda! supaya kalian memiliki jiwa yang cerdas dan sabar.
Caranya bagaimana? Yaitu, dengan membiasakan mencari keutamaan. Dan memcampakkan hal-hal yang tidak memiliki nilai berharga (jangan suka melakukan hal yang tidak berguna). Hiaslah dirimu dengan kesempurnaan dan kemanusiaan. Tampakkanlah dirimu dengan kegagahan, jangan ringkih.
Hal yang dimikian itu, sangat mudah bagi orang yang mendapat hidayah dari Allah. Bagaimana agar bisa mendapatkan hidayahNya? Maka saat ini juga tinggalkan mental yang hina, tidak mengumbar nafsu atau keinginan jiwa yang bodoh.
Dengan demikian kita akan dapat keluar dari lingkaran pola hidup seperti binatang. Menuju hidup dalam kesempurnaan dengan moral yang normatif.
Yakinlah, Allah akan memberi balasan orang sabar dalam mendidik jiwanya. Derajatnya akan diangkat, setara dengan orang yang mendapatkan hidayah. Allah juga akan menyelamatkan orang yang sabar dari kedudukannya yang tidak jelas (semu).
Pengarang kitab Idhotun Nasyi’in, Musthafa Al-Ghalayani menyerukan pada kalian semua, wahai generasi muda. Bersabarlah dalam mendidik jiwa, sebab hal itulah yang menjadikan hadirnya kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin. [rof/ono]