Mulai siang ini, ada ulasan dari terjemahan kitab “Idhotun Nasyiin” karangan ulama besar Musthafa Al-Ghalayani. Kitab ini membahas tentang akhlaq, etika, dan kemasyarakatan.
Kitab Idhotun Nasyiin berisi bimbingan yang masih relevan untuk generasi muda muslim ‘jaman now'. Berbagai nasehat ditulis dalam kitab ini. Dengan harapan menjadi manusia seutuhnya, berhiaskan akhlaq terpuji dan mengerti permasalahan yang dialami bangsa.
Dalam menyajikan kajian kitab klasik ini, redaksi menggunakan panduan kitab yang sudah diterjemahkan oleh H.M. Fadlil Said An-Nadwi pada tahun 1421 H. Buku tersebut diterbitkan oleh Al-Hidayah Surabaya. Selamat mengkaji.
Bangkit
Oleh: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Orang yang berani maju. Lawan katanya Ihjam (diam/mundur/males). Allah menganjurkan semua orang memiliki sifat maju. Allah mencipatakan manusia supaya bekerja untuk menghidupinya. Bekerja ke seluruh penjuru bumi. Dengan memanfaatkan kebagusan-kebagusan dari dalam bumi. Tidak pernah berhenti untuk mencari.
Semua tidak akan terjadi tanpa adanya sifat maju. Maka tidak akan terwujud jika kalian hanya berdiam diri. Seperti istilah jawa yang sering dipakai “Rawe-rawe Rantas, Malang-malang putung”
Dikisahkan, ulama’ terdahulu yang shaleh sampai mencapai ketinggian yang menakjubkan. Ilmunya dikenal di pelosok-pelosok dunia. Sampai orang menundukkan kepala jika disebut namanya. Mereka bisa seperti itu, karena memiliki sifat maju.
Bedanya dengan generasi sekarang, sebelum melakukan pekerjaan sudah ogah-ogahan. Kemunduran menginggapi generasi sekarang, tidak seperti pendahulunya. Orang sekarang sukanya instan, sehingga jadi malas.
Sementar bangsa yang dulunya dianggap remeh, saat ini sudah bangkit. Sementara kita masih saja dinina bobokan.
Wahai generasi muda, mari hidupkan kembali keberanian untuk mencoba untuk meneliti. Tantinglah kemulyaan yang dulu pernah ada untuk kau angkat kembali. Bangkitkan kejayaan yang sudah lama terkubur. Jangan jadikan semua itu sesuatu yang terlantar.
Jika kalian tidak segera bangun, ya sudahlah. Tinggal dikafani, karena kafan sudah tergelar dan kuburan yang sudah tergali.
Untuk itu, mari bangkitlah dengan kebangkitan yang bisa menggerakkan gunung-gunung yang kokoh. Dan bisa menaklukan binatang liar. Begitu kamu bangkit, kuda binal sekalipun bisa jadi lulut. Sebelum menimpa pada diri kita sebuah mala petaka.
Sesungghnya wahai generasi muda, di tangan kalian terdapat perkara bangsa. Di dalamnya kemajuan umat. Maka majulah kalian semua, seperti majunya singa yang berani. Seperti bangkitnya onta yang banyak membawa barang-barang. Bangkit secara gegap gempita.
Jadilah orang berpengaruh di sekitar. Sesungguhnya Allah akan mendukung, dan sebaliknya Allah enggan menolong orang yang malas. [rof/ono]