Reporter: M. Yazid/blokBojonegoro.com
blokTuban.com - Di hari terakhir media gathering Pertamina Group area Jatimbalinus, Selasa (20/2/2018), para Pimpinan Redaksi (Pimred) Jawa Timur (Jatim) - Jawa Tengah (Jateng) diajak mengunjungi Ekowisata Mangrove Wanasari Tuban Bali. Lokasi di tepi pantai Jalan By pass Ngurah Rai nomor 1, Kuta, Bali itu peserta menikmati berbagai olahan di tempat wisata dari Corporate Social Responcibility (CSR) Pertamina.
Berbagai olahan bahari seperti kepiting dan udang dinikmati para peserta gathering. "Di sini juga ada penangkaran dan budidaya kepiting," kata Made Sumase, pengelola Ekowisata Mangrove Wanasari.
Made Sumase menceritakan, awalnya masyarakat sekitar lokasi mengandalkan penghasilan dari menjadi nelayan yang menangkap ikan. Namun pada tahun 2010 ada program CSR dari Pertamina yang juga didampingi sampai tahun 2014.
"Sejak 2014 berlanjut secara mandiri dengan memberdayakan dan mengkaryakan masyarakat," terangnya.
Selain itu kalau dahulu sebelum dibangun ekowisata, masyarakat sekitar mengambil tanaman mangrove yang masih kecil untuk tanaman ternak. Tetapi sekarang ini kesadaran masyarakat yang menebang satu pohon, harus merawat 10 pohon mangrove.
"Ekowisata mangrove juga menjadi tujuan wisata yakni tour mangrove. Sebab dulu wisatawan ke Bali hanya ke Tanah Lot dan lokasi yang lainnya, sekarang mengunjungi mangrove juga," jelasnya.
Belum lagi untuk tanaman mangrove bisa diolah menjadi beberapa makanan dan minuman jus, seperti coklat mangrove, tepung, sirup, kripik dan inovasi yang lainnya. Masyarakat juga banyak yang mendukung keberadaan ekowisata mangrove ini karena dampak sosial ekonomi sangat dirasakan masyarakat.
Dulu masyarakat penghasilannya dari nelayan saja. Semenjak adanya CSR Pertamina bisa budidaya magrove, sekarang banyak kegiatan yang berdampak ekonomi dan ada 45 anggota yang dipekerjakan. "Serta dulu pendapatan harian menjadi nelayan, sekarang adanya CSR bisa penghasilan mingguan, bulanan, pembagian SHU," ungkap Pak Sumase.
Ditambahkan, setidaknya ada 10 hektar mangrove yang dimanfaatkan untuk kebutuhan dan pemanfaatan alam. Bahkan setiap bulannya ada 3 ribu sampai 4 ribu pengunjung. [zid/ito]