UMKM Harus Banyak Inovasi

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com - Perempuan berjilbab itu menata satu persatu camilan yang sudah dikemas plastik rapi tersebut. Hingga, rak kayu itu penuh dengan penganan yang yang renyah ketika digigit itu.

Sesekali, bungkusan plastik itu dirapikan lagi, ketika dilihat menatanya belum rapi. Bungkusan aneka camilan kripik pisang, kripik singkong, kripik ketela dan lainnya itu terlihat menarik.

Warna kuning keemasan dari kripik singkong dan kripik pisang itu membuat mata tak jemu memandang. Pikiran langsung berimajinasi, tentang rasa dan renyahnya penganan itu di lidah kala digigit.

Hanya, beberapa waktu belakangan, penjualan camilan itu, tak serenyah dan segurih rasanya. Naiknya harga bahan pokok terutama beras belakangan, membawa dampak pada sebagian bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). termasuk usaha produk camilan itu.

‘’Harga beras naik, sehingga pasar agak sepi,’’ ujar Susy Diyah Anggraeni salah satu pengusaha UMKM camilan di Tuban.

Dia mengatakan, beberapa waktu belakangan ini, sebagian masyarakat mengesampingkan jajan, atau membeli camilan. Karena harga beras cukup mahal. Hal itu berdampak pada penurunan omzetnya. Hanya Susy tidak mau membuka berapa persen turunnya.

‘’sempat sepi, namun sejak musim hujan alhamdulillah mulai laris lagi,’’ tambahnya.

Pengusaha yang punya produksi camilan unggulan kripik pisang kepok atau bangil ini mengaku dia harus pandai-pandai melihat peluang. Selain kripik pisang, produk utamanya adalah kripik singkong. Dua produk ini sudah mulai jalan dan dikenal pasal.

''Saya harus terus mencari ide-ide baru,'' tambahnya.

Yang sedang diproduksi untuk produk baru saat ini misalnya kripik pisang ulin. Selain itu, kripik blimbing madu dan kripik kentang hitam. Hanya, blimbing madu dan kentang hitam tidak bisa didapat sepanjang musim. Jika pas musimnya, blimbing madu dan kentang hitam melimpah.

‘’Namun, kalau tidak musim ya tidak ada,'' ungkap dia.

Susy mengaku rata-rata setiap hari dia bisa memroduksi 100 kilogram berbagai olahan camilan itu. Untuk pasarnya, selain di Tuban juga sudah merambah beberapa kota di luar Tuban. Bahkan, sampai Jakarta dan Bandung.

‘’Hanya belum sampai ke luar pulau,’’ tandasnya.[ono]