LTM NU  Minta Keamanan Kiai dan Imam Masjid Dijaga

Reporter: Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Beberapa waktu lalu, kiai Basri di kota Bandung diserang saat berada di masjid oleh seseorang hingga terluka. Kemudian berselang beberapa hari, pada Ahad (11/2/2018), pendeta dan jemaat Gereja Santa Lidwina, Kabupaten Sleman, DIY, diserang. Empat jemaat luka-luka termasuk pendetanya juga. 

Pagi tadi, peristiwa kekerasan yang menyiratkan adanya kebencian atas dasar sentimen keagamaan terjadi di Bumi Wali, sebutan kota Tuban. Kekerasan seperti itu tidak semestinya terjadi.

Sebab, kekerasan terhadap tokoh dan pemuka agama, apalagi didasari kebencian atas dasar sentimen keagamaan, berpotensi melahirkan saling curiga dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa yang pada gilirannya dapat menjadi gangguan keamanan serius.

Menyikapi fenomena yang akhir-akhir ini terjadi pada kiai, ustadz dan tempat ibadah, Lembaga Ta'mir Masjid Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LTM NU) Kabupaten Tuban menghimbau kepada seluruh Ta'mir Masjid di Kabupaten Tuban untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Kami menghimbau agar seluruh ta'mir masjid agar meningkatkan perhatian dan penjagaan kepada kiai dan imam masjid," pinta ketua LTM NU Tuban, Bisri Imron Rosyadi, Selasa (13/2/2018).
Selain itu, umat muslim juga dihimbau agar meningkatkan kegiatan kemakmuran jamaah dengan berpusat di masjid agar tetap ramai hilir mudik jamaah. Para pengurus masjid diharapkan intensif berkoordinasi dengan Lembaga NU yang lain seperti Ansor, Banser dan Pagar Nusa.

"Yang terpenting masyarakat wajib menjalin komunikasi dengan pihak keamanan pemerintah dan juga perbanyak membaca hizb dan doa secara berjamaah. Semoga Allah selalu melindungi negeri, ulama, kiai dan pemimpin kita," tandasnya penuh harap.
Diberitakan sebelumnya, ketenangan warga Jalan Sumur Gempol, Kelurahan Kingking, Kabupaten Tuban, Selasa (13/2/2018) dini hari sekitar pukul 02.30 terusik. Sebab, tiba-tiba ada seorang pria yang mengamuk dan memecahi kaca masjid Baiturrohim kelurahan setempat.

Pria yang diketahui berasal dari Kragan, Rembang, Jawa Tengah itu memecahi kaca setebal sekitar 6 milimeter itu dengan tangan kosong. Akibatnya, kedua tangan pria tersebut terluka dan berdarah-darah. Sampai saat ini masih diselidiki motif perusakan tersebut. [rof/ono]