Gema Utama Imbau Warga Tak Terprovokasi Penyerangan Gereja

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Generasi Pemuda Lintas Agama (Gema Utama) Tuban mengutuk keras peristiwa yang menimpa umat Katolik di Gereja Santa Lidwina Bedog, Yogyakarta. Pihaknya sangat menyayangkan serangan oleh oknum yang ingin memecah belah perbedaan, keragaman, dan persatuan yang ada itu.

Ketua Gema Utama Tuban, Mundzir menegaskan, kejadian ini harusnya tidak perlu terjadi di tengah negeri yang majemuk dan demokratis ini. Karena setiap warga Negara Indonesia mempunyai hak asasi yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar.

Di kaca mata orang nomor satu di organisasi pemuda lintas agama itu, penyerangan tersebut selain merupakan upaya untuk memecah belah persatuan dan kerukunan yang ada, juga mengancam hak asasi warga negara dalam menjalankan kebebasannya untuk melakukan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

"Atas nama Gema Utama Tuban, kami menyatakan rasa empati yang mendalam atas kejadian yang menimpa umat Katolik di Gereja Santa Lidwina," tutur Mundzir kepada blokTuban.com, Minggu malam (11/2/2018).

Ditambahkan Mudzir, Gema Utama juga mendesak negara perlu hadir dan melakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah hal-hal tersebut kembali terulang, sekaligus melindungi setiap tumpah darah Indonesia dari usaha-usaha oknum atau kelompok tertentu yang ingin merampas hak dan kebebasan orang lain dengan alasan dan tujuan apapun.

Pihaknya juga menghimbau kepada setiap warga khususnya warga Tuban dan seluruh warga Indonesia di mana saja, untuk tetap waspada dan tidak terprovokasi dengan kejadian ini. Diharapkan masyarakat tetap menjaga persatuan dan kerukunan di antara sesama warga negara dan terus membangun komunikasi yang tulus kepada semua, demi tetap menjaga Indonesia dari tindakan-tindakan intimidatif dan destruktif atas nama apapun.

"Kami berharap kader-kader Gema Utama dengan kekuatan penuh, membantu pihak kepolisian menjaga kondusifitas di lokasi kejadian," pungakas Mudzir. [rof/rom]