Kontributor: M. Anang Febri
blokTuban.com - Ribuan santri dan alumni yang tergabung dalam Keluarga Santri dan Alumni Pondok Pesantren (KESAN) Langitan turut serta menghadiri Silaturrahim Nasional (Silatnas) di Aula Pondok Pesantren (PP) Langitan. Selain itu, kegiatan kali ini juga dalam rangka Haul Akbar untuk memperingati tiga pengasuh Pesantren Langitan yakni KH Abdul Hadi Zaid ke 47; KH Ahmad Marzuki Zahid ke 18; dan KH Abdullah Faqih yang ke 6.
Hadir dalam acara ini para ulama dan kiai diantaranya KH Sholeh Qosim Sepanjang; KH Agoes Ali Masyhuri, pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo; Habib Umar Al Muthohar Semarang; Habib Zain Al-Baharun Pasuruan serta beberapa kiai lainnya. Selain itu, Bupati, Wakil Bupati dan Kapolres serta Dandim Tuban juga hadir.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang juga hadir dalam Haul Akbar ini mengatakan bahwa hadir di majelis haul tidak sekadar sebagai ajang silaturahmi, melainkan juga upaya untuk memastikan bahwa jamaah yang hadir masih sejalan dengan aqidah dan ajaran para guru atau para ulama yang hadir.
"Ini adalah tempat dimana kiai dan santri memupuk ukhuwah kebersamaan serta memelihara semangat gotong-royong saling peduli. Santri harus selalu takzim pada para kiai karena keberkahan hanya bisa didapatkan jika kita nurut pada perintah kiai dan ulama," kata Gus Ipul, di hadapan hadirin.
Selain itu, hadir di majelis haul seperti kali ini diharapkan juga mampu menumbuhkan kecintaan pada Indonesia serta menjaga kebhinekaan. Majelis seperti ini, tidak ubahnya adalah pendidikan karakter, amar makruf nahi munkar untuk menjaga akidah.
"Para santri dirancang oleh kiai dan ulama untuk menciptakan hubungan dunia sampai akherat. Itulah yang perlu dicatat supaya hidup tidak kehilangn arah," kata Gus Ipul.
Seseorang santri mondok dipengaruhi oleh pendiri sekaligus pengasuhnya. Hal itu semata ingin mengambil keberkahan dari pendiri dan pengasuh yang jadi panutan masyarakat setempat. Sehingga Pondok Pesantren tetap dikenal dengan baik.
"Salah satu kiai dan ulama yang kita hormati adalah KH Abdullah Faqih. Meskipun beliau telah wafat, namun puluhan ribu santri merasa bahwa beliau dekat dengan kita," ujar Gus Ipul. [feb/mad]