Reporter: -
blokTuban.com - Salah satu penyebab kegemukan yang tidak disadari adalah stres. Bagaimana tidak, saat stres kita cenderung ingin mengonsumsi makanan yang memberi rasa "nyaman" dan umumnya berlemak tinggi.
Keinginan makan itu sebaiknya dikendalikan karena ketika kita stres sebenarnya sudah terjadi kerusakan dalam tubuh.
Stres memiliki dampak buruk bagi pencernaan seperti halnya yang dilakukan makanan yang membuat gemuk. Demikian menurut studi yang dilakukan pada tikus oleh peneliti di Brigham Young University.
Dalam studi tersebut, para peneliti melihat mikrobiota atau bakteri yang hidup di saluran pencernaan usus tikus. Bakteri tersebut menurut beberapa penelitian terkait dengan dengan kesehatan metabolisme kita.
Para peneliti melakukan tes stres pada tikus dan menemukan bahwa mikroba usus tikus betina benar-benar berubah menyerupai tikus yang mengalami obesitas. Pergeseran tersebut menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi metabolisme sama seperti makanan, tulis para peneliti.
Sementara tikus jantan tidak memiliki pergeseran mikroba yang serupa, tapi mereka menjadi lebih merasa cemas dan kurang aktif secara fisik ketika stres.
Meskipun penelitian ini baru dilakukan pada tikus, tapi penelitian terbaru memperlihatkan bahwa stres memang menyebabkan obesitas. Sebagai contoh, satu studi yang dipublikasikan pada Februari lalu dalam jurnal Obesity menemukan kadar hormon stres kortisol berkorelasi dengan ukuran lingkar pinggang yang lebih besar dan indeks massa tubuh yang lebih tinggi.
Kondisi tidak nyaman ini membuat kita balik ke masa manusia gua, menurut Dr Holly Lofton, pakar program penurunan berat badan di NYU Langone Health.
Saat manusia kembali dalam situasi melawan-atau-lari dalam menghadapi stres—seperti melarikan diri dari pemangsa—kadar glukosa mereka akan meningkat untuk bersiap-siap menghadapi situasi tersebut.
Di era modern seperti ini, mekanisme tersebut tidak berguna. “Jadi ketika glukosa naik, insulin pun naik, yang menyebabkan penimbunan lemak,” katanya.
Lofton menambahkan, biasanya ia menyarankan pasiennya yang mengalami obesitas untuk mencari cara bersantai, seperti meditasi atau hal lain yang membuat mereka merasa tenang.
“Mengatur stres adalah bagian besar dari mengatur berat badan," katanya.
Sumber: http://lifestyle.kompas.com/read/2017/10/18/170000120/
kendalikan-keinginan-makan-saat-stres