Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Jajaran Muspika Tambakboyo, Kabupaten Tuban, mencurigai ada upaya perekrutan remaja di wilayah mereka untuk menjadi anggota organisasi radikal.
Camat Tambakboyo, Didik Purwanto menjelaskan dugaan itu muncul setelah pihaknya mendapat laporan dari Kades Mander.
"Atas laporan Kades Mander yang mencurigai warganya sedang menjadi target modus operandi agar bisa menjadi bagian dari kelompok-kelompok garis keras," ujarnya.
Setelah laporan itu Didik langsung melakukan koordinasi dengan Kapolsek Tambakboyo dan menuju Balai Desa Mander.
Dia menjelaskan, sasaran targetnya adalah DP, salah seorang siswa SMK jurusan akutansi di Tambakboyo. Remaja ini mendapat tawaran dari EA, yang memberikan iming-iming remaja itu akan dibiayai pendidikannya asal mau berangkat ke wilayah Sulawesi Tengah.
"Kebetulan korban adalah warga yang tidak mampu, dia akan dibiayai semua pendidikan asal mau berangkat ke Sulawesi Tengah," kata Didik.
Merasa ada yang tidak beres, Kades setempat langsung menghubungi Camat dan diteruskan ke Polsek Bangilan. Seorang pria berinisial EA, yang berasal dari Sulawesi Tengah itu langsung diserahkan ke petugas kepolisian untuk diperiksa lebih mendetail.
"EA sudah kami serahkan ke polisi, sementara buat siswa itu kami sudah melakukan langkah-langkah penanganan awal," terang Didik.
Dia menjelaskan pihaknya langsung berupaya memutus mata rantai komunikasi yang diduga menjadi penghubung komunikasi orang-orang dengan DP. Karena remaja itu juga cukup aktif menggunakan jejaring sosial Facebook.
Karena DP berasal dari keluarga tidak mampu, pihak kecamatan juga memintakan uang sebesar Rp1,4 juta dari BAZNAZ untuk membiayai daftar ulang sekolah, membeli buku dan juga seragam. Tujuannya agar remaja itu tetap bisa meneruskan pendidikan dan tidak tergiur tawaran dari pihak yang mencurigakan. [pur/col]