Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Tanggal 20 Mei 108 tahun yang lalu, organisasi Budi Utomo (Boedi Oetomo) lahir. Organisasi yang didirikan oleh para pelajar di School Tot Opleiding Van Inlands Artsen (STOVIA) di tahun 1908 itu dianggap sebagai hari bangkitnya Nasionalisme.
Kemudian, di era pemerintahan presiden pertama, Ir. Soekarno pada tahun 1948 ditetapkannya 20 Mei sebagai hari kebangkitan Nasional atau sering disebut Harkitnas. Bagaimana kita memaknainya?
Berdasarkan hasil penelusuran blokTuban.com, Ketua Umum (Ketum) Karang Taruna (Kartar) Kabupaten Tuban, Luluk Khamim Mukjizat memaparkan, Harkitnas bagi Kartar Tuban jadi momentum bangkit dari permasalahan sosial.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bangkit dari masalah-masalah sosial yang mulai menghantui kehidupan. Sebab lemahnya kontrol orang tua terhadap aktifitas anak dan pemuda Tuban di luar ruang lingkup kegiatan sekolah dan pondok pesantren.
Menurut, Khamim sapaan akrabnya, peredaran Narkoba, perbuatan asusila, kekerasan terhadap ibu dan anak, berita hoax dan ujaran kebencian serta sentimen yang merendahkan SARA dan NKRI, hari ini harus ditinggal. Sudah seharusnya masyarakat bangkit dari masalah tersebut secara bersama-sama.
"Kita tidak boleh berpangku tangan, dan menyerahkannya terhadap pemerintah maupun penegak hukum. Sebab kekuatan mereka tentunya sangat terbatas tanpa dukungan masyarakat," ucap Khamim saat dikonfirmasi blokTuban.com, Sabtu (20/5/2017).
Ia menyerukan ajakan tersebut khususnya kelompok pemuda yang sangat bersentuhan langsung terhadap problem kebangsaan itu. Karena, kata dia, sudah cukup banyak darah yang sudah dikorbankan oleh para pendahulu dalam mewujudkan kemakmuran terhadap bangsa ini, jadi jangan sampai dicederai jasa mereka.
"Kata bijak menyampaikan bahwa kejelekan yang terorganisir akan mengalahkan kebenaran yang tak terorganisir, maka mari para pemuda kita bangkit bersama," tegasnya.
Pihaknya juga berharap, Kartar Tuban semakin meningkat semangatnya dan berlomba-lomba dalam upaya membangun bangsa. Tentunya dengan berbagai strategi, diantaranya pengembangan ekonomi kreatif dengan dasar keagamaan yang santun.
"Kartar Tuban dan seluruh pemuda diharpkan bisa bangkit, supaya tujuan kemakmuran dan keadilan bangsa ini bisa kita nikmati bersama," pungkasnya. [rof/ito]