Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Beberapa bulan lalu, jembatan poros yang menghubungkan Desa Kumpulrejo, Bangilan dengan Kecamatan Kerek mengalami rusak berat atau putus. Hal tersebut terjadi akibat tebing di sisi utara jembatan teregerus oleh debit air yang tinggi, sehingga mengakibatkan longsornya ujung kanan kiri jembatan.
Ambrolnya jembatan pada Senin (13/2/2017) lalu itu juga mengakibatkan terisolirnya lokasi tambang minyak di lapangan gegunung pertamina (GGNP), yang dikelola oleh KSO Pertamina EP, PT Tawun Gegunung Energi (TGE).
Praktis, setelah ambrolnya jembatan pihak TGE harus memutar jalan beberap puluh kilo meter. Untuk itu, dalam tenggang waktu tiga bulan memutuskan untuk memperbaiki jalur penopang ekonomi masyarakat setempat itu.
"Sekedar parbaikan saja, buat sedikit bantu kegiatan masyarakat dan pengguna jalan," ujar Field Manager PT TGE Ervino kepada blokTuban.com, Jum'at (12/5/2017) sore.
Agar tidak berlarut-larut menambah biaya operasional pihaknya mulai memperbaiki dengan mengganti beton penyangga kanan dan kiri sungai. Saat ini pengerjaan jembatan dilakukan TGE dengan memanfaatkan tenaga warga lokal.
"Lagian terlalu memakan waktu kalau harus memutar lewat Montong. Pekerja juga susah kalau mau ambil alat di GGNP," pungkas Vino sapaan akrabnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Noor Nahar Hussein mengatakan jembatan Kedungkaloh, Tuwiwiyan, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban yang ambrol akan dibangun ulang. Sebab jika dibangun jembatan darurat dikhawatirkan hanya akan membuang-buang anggaran.
Pria yang juga politisi PKB itu menegaskan, bangunan jembatan baru tidak mungkin dilakukan pada tahun anggaran 2017 atau dari anggaran dana Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Pembelanjaan Daerah (P-APBD) Kabupaten Tuban tahun ini. Sebab jembatan yang akan dibangun dengan panjang 20 meter itu akan menelan biaya lebih dari Rp2 miliar. [rof/]
TGE Mulai Perbaiki Jembatan Kumpulrejo
Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Beberapa bulan lalu, jembatan poros yang menghubungkan Desa Kumpulrejo, Bangilan dengan Kecamatan Kerek mengalami rusak berat atau putus. Hal tersebut terjadi akibat tebing di sisi utara jembatan teregerus oleh debit air yang tinggi, sehingga mengakibatkan longsornya ujung kanan kiri jembatan.
Ambrolnya jembatan pada Senin (13/2/2017) lalu itu juga mengakibatkan terisolirnya lokasi tambang minyak di lapangan gegunung pertamina (GGNP), yang dikelola oleh KSO Pertamina EP, PT Tawun Gegunung Energi (TGE).
Praktis, setelah ambrolnya jembatan pihak TGE harus memutar jalan beberap puluh kilo meter. Untuk itu, dalam tenggang waktu tiga bulan memutuskan untuk memperbaiki jalur penopang ekonomi masyarakat setempat itu.
"Sekedar parbaikan saja, buat sedikit bantu kegiatan masyarakat dan pengguna jalan," ujar Field Manager PT TGE Ervino kepada blokTuban.com, Jum'at (12/5/2017) sore.
Agar tidak berlarut-larut menambah biaya operasional pihaknya mulai memperbaiki dengan mengganti beton penyangga kanan dan kiri sungai. Saat ini pengerjaan jembatan dilakukan TGE dengan memanfaatkan tenaga warga lokal.
"Lagian terlalu memakan waktu kalau harus memutar lewat Montong. Pekerja juga susah kalau mau ambil alat di GGNP," pungkas Vino sapaan akrabnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Noor Nahar Hussein mengatakan jembatan Kedungkaloh, Tuwiwiyan, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban yang ambrol akan dibangun ulang. Sebab jika dibangun jembatan darurat dikhawatirkan hanya akan membuang-buang anggaran.
Pria yang juga politisi PKB itu menegaskan, bangunan jembatan baru tidak mungkin dilakukan pada tahun anggaran 2017 atau dari anggaran dana Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Pembelanjaan Daerah (P-APBD) Kabupaten Tuban tahun ini. Sebab jembatan yang akan dibangun dengan panjang 20 meter itu akan menelan biaya lebih dari Rp2 miliar. [rof/]