Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Pembebasan lahan untuk jalur conveyor atau jalur yang menghubungkan ke lokasi bahan baku clay atau tanah liat untuk PT Abadi Cement belum kelar. Akibatnya pelatihan yang dijanjikan untuk 80 warga Sugihan berusia produktif tertunda pula.
Jalur conveyor yang menghubungkan Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban menuju Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban tertunda lantaran Warfare setempat enggan melepas lahan mereka. Sedikitnya 12 dari 13 warga yang bersijukuh tidak mau melepas lahan mereka.
Kades Sugihan, Kecamatan Merakurak, Tuban, Warsito mengatakan rencana awal PT Abadi Cement akan bersinergi dengan Badan Latihan Kerja Industri (BLKI) di Tuban.
"Rencana ini pun hanya janji belaka karena pasca sosialiasi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) tahun lalu tak ada pertemuan lanjutan di balai desa," kata Warsito.
Laki-laki yang juga Sekretaris Asosiasi Kepala Desa (AKD) Tuban ini menambahkan pihak perusahaan pernah dijanjikan akan mengadakan pelatihan mengelas. Namun hal itu tidaklah gratis, sebab warga harus menyerahkan lahan mereka.
Diketahui, PT Abadi Cement membutuhkan lahan seluas 98,8 hektar. Dari total tersebit lahan seluas 17 hektar berada di Desa Sugihan. Rinciannya 4 hektar lahan persawahan, dan 13 hektar lainnya lahan tegalan.
Dalam hal ini, lanjut Warsito pemdes tidak dapat ikut serta dalam menengahi pembebasan lahan. Alasannya seluruh perijinan sudah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Pemdes hanya berpesan harus ada titik temu harga antara kedua belah pihak.[dwi/ito]