Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Curah hujan yang cukup tinggi melanda wilayah Kabupaten Tuban pada musim ini. Akibatnya jalan poros desa di kecamatan Kenduruan mengalami longsor dan sering tergenang banjir.
Salah satunya jalan poros desa yang menghubungkan Desa Sidorejo dengan Desa Sokogrenjeng, Kecamatan Kenduruan longsor akibat diterjang air kiriman dari sawah warga dan hutan.
Selain itu, air kiriman dari hutan Bendolateng juga menggenangi jalan penghubung Desa Bendolateng, Sidorejo dengan Desa Sokogrenjeng tepatnya di Dusun Klapan. Sebab saluran air atau drainase tidak mampu menampung debit air.
Kepala Desa Sokogrenjeng, Kunawi ketika dikonfirmasi blokTuban.com mengungkapkan, pihaknya sudah mengusulkan kepada dinas terkait untuk segera ditangani, sebab jalan tersebut bukan kewenangan desa. Jika tahun ini tidak tertangani, kata dia, jalan longsor yang berada di Dusun Semampir akan melebar hingga memutus akses warga setempat.
"Sudah kami usulkan, namun hingga kini belum ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Tuban," ujar Kades dua periode itu.
Sementara mengenai jalan Dusun Klapan, yang tergenang banjir ketika hujan turun, pihak desa juga sudah mengusulkan untuk dibuatkan drainase yang volumenya cukup menampung debit air. Selain drainase yang kecil, ruas jalan juga lebih tinggi dari permukaan sawah warga.
"Usulan drainase yang kita ajukan 1 kilometer, namun baru terealisasi 300 meter," imbuhnya.
Pantauan blokTuban.com di lokasi, terdapat lima titik longsor sepanjang jalan di Dusun Semampir. Agar tidak terus meluas telah dipasang karung berisi tanah sebagai penahan tebing. Jika itu dibiarkan kerusakan akan memutus akses warga menuju jalan utama poros Provinsi.
Hingga berita ini ditulis, pihak DPUPR di wilayah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kecamatan Kenduruan, Rahmat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon maupun pesan singkat belum merespon. Dari HP hanya terdengar nada tunggu panggilan dan tanda pesan terkirim.[rof/ito]