Terbentur Biaya, Keluarga Butuh Bantuan Pengobatan

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Orang tua Choirul Anam (22), penderita tumor di bagian leher asal RT.03/RW.01, Dusun Krajan, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Tuban, Jawa Timur mengaku terbentur biaya pengobatan. Meski, sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), ia masih merasa berat biaya berobat karena jarak rumahnya yang jauh dengan Rumah Sakit Dr. Seotomo Surabaya.

Nurhadi dan Siti Mujamalah salah satu keluarga yang bisa dikatakan semangat bekerja. Nurhadi menghidupi empat anaknya dengan bekerja sebagai tukang jahit. Sementara istrinya jualan tahu di pasar Desa Mulyoagung, Singgahan.

"Kalau berobat gratis, tapi biaya hidup di kota cukup mahal, belum lagi transportasinya," ujar Nurhadi saat disambangi blokTuban.com di kediamannya yang berbatasan langsung dengan pematang sawah tetangganya.

Di rumah ukuran 7 x 9 meter, Nurhadi membina keluarganya untuk bisa hidup bersyukur dan ikhlas dengan segala pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa. Meski sering mengalami rintangan hidup, ia berusaha tegar dan enggan disebut lemah walau batinnya cukup menjerit.

Belum lama ini, ungkap bapak empat anak itu berkisah, salah satu alat jahit yang biasanya ia gunakan mencari nafkah dicuri orang. Sehingga alat jahit yang biasa ditinggal di pasar desa setempat kini dibawa pulang ke rumah demi keamanan.

"Habis dicuri orang yang satu, kini tinggal satu dan saya bawa pulang takut hilang lagi," tutur Nurhadi.

Sementara Mujamalah ibu Choirul Anam menuturkan, selama putranya sakit ia tidak bisa fokus berjualan tahu di pasar. Sehari-hari ia harus merawat anak pertamanya mulai menyuapi makan sampai membersihkan badan dan tempat tidurnya.

Tidak ada orang tua yang tidak sedih meratapi anaknya yang sedang berjuang melawan penyakit tumor yang dideritanya. Mujamalah pun tampak lesu sesekali matanya berkaca-kaca mengenang putranya ketika masih sehat.

"Selama anak saya sakit tidak bisa fokus kerja, di dalam benak saya hanya ingin ia sembuh seperti sedia kala," kisah wanita mulia itu.

Keluarga Choirul Anam ini berharap ada dermawan yang bisa ikut meringankan beban hidupnya. Mereka butuh dukungan secara moril maupun materiil untuk menggadapi ujian hidup yang dijalani saat ini.[rof/ito]