Panen Bawang Merah Menurun, Petani Merugi

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Petani bawang merah di Kabupaten Tuban menyebut kualitas panen tahun ini menurun. Hal itu diungkapkan para petani komuditas bawang merah dari beberapa kecamatan.

Salah seorang petani bawang merah asal Singgahan, Husaini (49) mengaku, hasil panen tahun ini tak mendapat untung. Sebabnya, perbandingan antara bibit dan hasil panen jumlahnya seimbang.

"Tahun ini gagal panen, dari bibit 4 kwintal hanya panen 4 kwintal," ungkap petani asal Dusun Podang, Lajulor Singgahan itu, Jum'at (10/2/2017).

Dijelaskan Husaini, jika sebelumnya dari luasan lahan 1/2 hektare pihaknya mampu mendapat hasil Rp55 juta. Namun jika dikalkulasi panen tahun ini hanya laku Rp10.000 per kilogram.

"Harga bibitnya saja Rp45.000 perkilo, jika dihitung-hitung kita merugi," tandasnya.

Hal serupa juga dialami petani di daerah Montong, Budi Santoso. Kepada blokTuban.com ia mengatakan, petani bawang merah sengaja melakukan pemanenan di umur 47 hari, atau lebih cepat dibandingkan dengan umur panen pada umumnya. Hal itu ia lakukan untuk mengurangi kerugian.

"Pada musim ini curah hujan masih tergolong tinggi, sehingga untuk mengurangi resiko pembusukan yang mengakibatkan kerugian, kita melakukan panen lebih dini," ucapnya.

Masih kata Budi, pada umumnya tanaman bawang merah jenis Thailand Nganjuk ini bisa dipanen dengan usia 60 hari dari waktu menanam, agar hasilnya maksimal. Ia menambahkan, dari hasil panen bawang merah sekarang ini hasilnya kurang maksimal, bahkan mengalami penurunan, dikarenakan cuacanya yang kurang mendukung.

"Cuaca kurang mendukung, hasilnya cukup menurun," pungkasnya. [rof/rom]