Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Tercemarnya sungai di Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang diduga kuat akibat limbah pabrik tapioka dibenarkan pemiliknya, Slamet, warga setempat.
Saat ditemui blokTuban.com di lokasi pabrik, mantan kepala desa Sidomukti itu mengamini, jika limbah tersebut berasal dari pabrik tapioka miliknya. Namun, dirinya mengelak jika akibat limbah pabrik tapioka yang mengalir ke sungai membuat tanaman petani mati.
"Dulu memang pernah tanaman cabai petani mati, tetapi saat ini tidak," ujar H. Slamet, Rabu (28/12/2016).
Menurut dia, limbah cair dari singkong justru dapat dimanfaatkan petani untuk pengganti pupuk pabrikan (anorganik). Sehingga petani tidak lagi tergantung pada pupuk buatan pabrik.
"Justru limbah tapioka bisa dimanfaatkan untuk pupuk, sehingga bisa mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia," imbuhnya.
Sedangkan untuk menanggulangi bau yang tidak sedap, dirinya mengaku sudah berusaha dengan menanam tanaman klanding dan kares di sekeliling pabrik. Yang menurut dia, manfaat tanaman tersebut bisa menyerap bau yang ditimbulkan oleh limbah cairan singkong.
"Untuk menanggulangi bau, saya juga sudah tanami pepohonan di sekitar pabrik," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, warga Desa Sidomukti mengeluhkan tercemarnya sungai irigasi pertanian setempat. Air sungai tampak berwarna hitam dan berbau. Warga menduga, pencemaran tersebut diakibatkan limbah pabrik tapioka di timur pasar desa Sidomukti.[rof/ito]