Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Tiga pasangan suami istri (Pasutri) di Kecamatan Singgahan berebut jadi kepala desa (Kades). Di desa Lajulor, pasutri yang mencalonkan diri yakni Kiswatul Hasanah dengan suaminya Tafrikan.
Sedangkan di Desa Tanggir, kedua calon bernama Nurhadi Qosim melawan istrinya yang bernama Khalimatussa'adah. Desa lainnya, yaitu Tunggulrejo yang mencalonkan Sukarno beserta istrinya Musarofah.
Baca juga: [Memprihatinkan, KPPS Dirikan Terop dalam Gedung]
Sekretaris Camat (Sekcam) Singgahan, Solahuddin ketika dikonfirmasi blokTuban.com mengatakan, fenomena politik yang ada di Kecamatan Singgahan memang berbeda dengan kecamatan lain. Dari tiga desa yang mengikuti Pilkades serentak, tidak ada lawan dari luar, semua keluarga.
"Inilah keadaan yang terjadi, kita tidak menggiring ataupun melarang masyarakat untuk mengikuti pesta demokrasi tingkat desa di Kecamatan Singgahan," terang Sekcam saat ditemui di Balai Desa Tanggir, Kamis (8/12/2016).
Kemudian lanjutnya, meski yang mencalonkan di tiga desa Pasutri, tingkat kehadiran pemilih di masing-masing desa bisa dikatakan cukup tinggi. Masyarakat sangat antusias menyambut Pilkades serentak tahun ini.
"Apapun hasilnya nanti, kita berharap Kades yang baru harus mampu menjalankan pemerintahan sesuai peraturan perundang-undangan," tegas Sekcam.
Menurut dia, tugas Kepala Desa saat ini berbeda dengan periode yang lalu. Sumber daya manusia (SDM) jadi tolak ukur keberhasilan program desa. Apalagi saat ini ada program Dana Desa dan Anggaran Dana Desa (ADD), kata Sekcam, maka Kades dituntut lebih bertanggungjawab.
"Meski nanti mereka ada yang baru, harapannya bisa belajar dengan cara terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," pungkasnya.[rof/col]